EKBIS.CO, CIANJUR -- PLTA Rajamandala siap memasok listrik Jawa-Bali. PLTA yang berlokasi di downstream PLTA Saguling, pada Sabtu (11/5) lalu telah selesai melaksanakan NDC (Nett Dependable Capacity) Test dan RR (Reliability Run) Test selama 3x24jam dari rangkaian Commissioning Test. PLTA Rajamandala memiliki kapasitas 47 MW.
Kegiatan ini bertujuan untuk menguji keandalan dan kapasitas maksimum pembangkit listrik sebelum beroperasi secara komersial. Berdasarkan hasil test tersebut, PLTA Rajamandala telah mendapatkan Sertifikat Laik Operasi (SLO) dari Direktorat Jenderal Ketenagalistrikan (DJK) Kementerian ESDM dan siap untuk memasok listrik ke sistem kelistrikan Jawa-Bali melalui transmisi 150 kV Cianjur-Cigereleng.
PLTA Rajamandala merah sertifikat layak operasi.
Adanya PLTA Rajamandala ini, PLN Grup, khususnya PT Indonesia Power menambah jumlah pembangkit listrik yang menggunakan energi baru dan terbarukan. “Satu lagi program pengembangan pembangkit EBT telah selesai pembangunannya. Harapannya dengan ini kami bisa terus mendukung target 23 persen bauran energi (energy mix) dari program PLN,” kata Direktur Utama PT Indonesia Power Sripeni Inten Cahyani.
PLTA Rajamandala berlokasi di Desa Cihea, Kecamatan Haurwangi, Kabupaten Cianjur. PLTA berkapasitas daya 47 MW ini memanfaatkan aliran sungai Citarum yang merupakan keluaran dari PLTA Saguling. PLTA ini tidak memerlukan pembangunan waduk atau bisa disebut dengan kategori PLTA run-of-river.
PLTA Rajamandala merupakan Pembangkit Listrik Tenaga Air yang dikelola PT Rajamandala Electric Power (REP), sebuah perusahaan yang dibentuk melalui kerja sama antara PT Indonesia Power dengan Kansai Electric Power Co. Inc.