Selasa 11 Jun 2019 06:16 WIB

Trump Khawatir Dua Perusahaan Penerbangan AS Merger

Perusahaan hasil merger ini akan menjadi perusahaan penerbangan terbesar kedua dunia

Rep: Umar Mukhtar/ Red: Nidia Zuraya
Presiden Amerika Serikat, Donald Trump
Foto: VOA
Presiden Amerika Serikat, Donald Trump

EKBIS.CO, WASHINGTON -- Presiden AS Donald Trump menyatakan kekhawatirannya terkait merger antara United Technologies Corporation dan Raytheon. Menurutnya hal itu akan membahayakan persaingan dan mempersulit pemerintah untuk menegosiasikan kontrak dengan perusahaan-perusahaan tersebut.

Trump mengatakan perusahaan-perusahaan penerbangan itu semuanya bergabung sehingga sulit untuk bernegosiasi dengan mereka. Dua perusahaan itu bersama-sama memiliki nilai pasar hampir 166 miliar dolar dan berpotensi menghasilkan 74 miliar dolar AS dalam penjualan.

Baca Juga

"Ketika saya mendengar United dan saya mendengar Raytheon, ketika saya mendengar mereka bergabung, apakah itu membuatnya kurang kompetitif? Itu sudah tidak kompetitif," kata Trump dilansir dari Anadolu Agency, Selasa (11/6).

"Saya hanya ingin melihat persaingan. Mereka adalah dua perusahaan hebat, saya mencintai mereka berdua. Tetapi saya ingin melihat bahwa kita tidak melukai pesaing kita," tambahnya.

United Technologies mengumumkan pada hari Ahad kemarin bahwa pihaknya membuat kesepakatan dengan Raytheon untuk bergabung, menggabungkan bisnis kedirgantaraan yang sedang booming dengan operasi pertahanan yang sangat dihargai. Merger akan menciptakan bisnis yang menjual rudal Tomahawk tepat di samping kursi maskapai penumpang.

Perusahaan baru, yang rencananya akan dinamai Raytheon Technologies, akan menjadi perusahaan pertahanan dan kedirgantaraan terbesar kedua di dunia dalam hal pendapatan, menempatkannya di belakang Boeing.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement