EKBIS.CO, JAKARTA -- PT Astra International Tbk mengadakan Festival Kampung Berseri Astra (KBA) di Pulau Pramuka, Kepulauan Seribu. Kegiatan yang berlangsung pada Sabtu (29/6) hingga Ahad (30/6) ini, merupakan program sosial berkelanjutan yang dilakukan Astra dengan tema utama lingkungan hidup.
Deputi Chief of Corporate Affair Astra, Riza Deliansyah, mengatakan kegiatan ini adalah yang kedua kalinya diselenggarakan Sebelumnya, pihak Astra juga menyelenggarakan kegiatan serupa di Sumatera Barat dengan mengangkat tema utama di bidang pendidikan pada Mei 2019.
"Hari ini kita berkumpul semua bareng adik-adik dan para guru yang berasal dari 19 provinsi dengan mengambil tema lingkungan hidup. Bulan Mei yang lalu diselenggarakan di Sumatera Barat, nanti bulan Juli akan diadakan acara yang sama dengan tema kewirausahaan di Kota Malang," kata Riza saat ditemui di lokasi, beberapa waktu lalu.
Ia juga menyebut, tujuan diadakannya Festival KBA ini untuk mengajak seluruh pihak agar peduli terhadap lingkungannya. Langkah tersebut, kata dia, dapat dimulai dari diri sendiri dengan tidak menggunakan plastik secara berlebihan.
"Sehingga yang dilakukan oleh Astra sekarang adalah mengajak semua pihak terkait, baik itu mulai dari anak-anak, guru, pemerintah, pariwisata, tokoh masyarakat, pemilik homestay, untuk sama-sama mengedepankan gerakan Pulauku Nol Sampah ini," imbuh dia.
Sementara itu, ditemui di tempat yang sama, Bupati Kepulauan Seribu, Husein Murad mengucapkan terima kasih atas kontribusi sosial yang dilakukan oleh Astra di Pulau Pramuka. Ia menilai, Festival KBA tersebut sejalan dengan program yang dicanangkan oleh Pemerintah Kabupaten Kepulauan Seribu dalam meminimalisasi penggunaan sampah plastik di daerah tersebut.
"Kami sangat menyambut baik, mudah-mudahan mimpi kita di mana Kepulauan Seribu yang sudah ditetapkan sebagai kawasan strategis wisata nasional oleh pemerintah pusat bisa menjadikan Kepulauan Seribu menjadi tujuan wisata. Sehingga akhirnya bisa menjadi kebanggaan, tidak hanya bagi warga DKI, tapi juga menjadi kebanggaan rakyat Indonesia, bahkan dunia," ungkapnya.
Husein menyebut, sebagai destinasi prioritas pariwisata, Kepulauan Seribu perlu melakukan perubahan terhadap kondisi lingkungan menjadi lebih bersih. Misalnya, mengurangi sampah plastik yang dinilai sering kali mengotori dan merusak lingkungan hidup. Sehingga, sambung dia, semua pihak diharapkan dapat mewujudkan Kepulauan Seribu menjadi destinasi utama wisata berkelas dunia dan mendorong pertumbuhan ekonomi masyarakat di sana.
Husein menegaskan, masyarakat Kepulauan Seribu juga harus menjadi aktor utama dalam setiap aktivitas dan gerakan yang mampu mewujudkan daerah itu sebagai destinasi priotas tingkat nasional. Ia berharap, seluruh potensi yang dimiliki Kepulauan Seribu dapat ditunjukan dan mampu memajukan seluruh sektor yang ada.
"Kami harapkan kegiatan ini bisa menjadi sebuah kegiatan secara berkesinambungan. Tahun depan, mudah-mudahan ada kegiatan terencana sehingga tiap tahunnya banyak wisatawan yang datang ke sini sehingga bisa meningkatakan kesejahteraan masyarakat Kepualauan Seribu," ujar dia.
Di sisi lain, perwakilan dari Kementerian Pariwisata dan Kebudayaan dari Deputi Bidang Pengembangan Destinasi Pariwisata, Wastuti, juga mengatakan bahwa Kepulauan Seribu kini menjadi salah satu dari 10 destinasi prioritas pariwisata di Indonesia.
Ia pun mengapresiasi bentuk sarana dan prasarana yang turut dilakukan oleh Astra, yaitu tempat tinggal sementara wisatawan yang berupa homestay. Ia menilai, pelatihan yang dilakukan oleh Astra kepada para pengelola homestay di sana memberikan dampak positif. Sebab, dapat mendorong peningkatan jumlah wisatawan.
Wastuti menuturkan, berdasarkan data Kementerian Pariwisata dan Kebudayaan, pada 2018 jumlah wisatawan mancanegara yang berkunjung ke Kepulauan Seribu mencapai 77.146 turis dan 147.588 kunjungan wisatawan domestik. Sementara itu, jumlah homestay di Kepulauan Seribu juga meningkat, yakni sebanyak 661 unit.
“Untuk itu kami dari Kementerian Pariwisata mengucapkan banyak terima kasih kepada Astra atas program-program yang telah dilaksanakan. Di mana yang sangat mendukung pariwisata Indonesia khususnya perkembangan homestay di Kepulauan Seribu. Salah satu target Kemenpar atas arah kebijakan pembangunan pariwisata,” ucap Wastuti.
Festival KBA ini diikuti oleh sekitar 200 peserta dari 19 provinsi di Indonesia. Mulai dari Aceh, Riau, Lampung, Banten, Jawa Barat, Jawa Tengah, DIY, Jawa Timur, Kalimantan Selatan, Kalimantan Tengah, Kalimantan Timur, Sulawesi Selatan, Sulawesi Tenggara, Sumatera Utara, Bali, Kalimantan Barat, perbatasan Kalimantan Utara, Maluku, dan DKI Jakarta.
Adapun rangkaian kegiatan yang dilakukan adalah ecofashion, penanaman seribu bibit pohon mangrove, pelepasan 50 ekor tukik jenis penyu sisik, dan sejumlah acara menarik lainnya.