EKBIS.CO, JAKARTA -- Bank Indonesia mencatat aliran modal asing yang masuk selama 2019 hingga 4 Juli sebesar Rp 170,1 triliun (year to date/ytd). Jumlah tersebut terdiri dari Rp 98,5 triliun masuk ke Surat Berharga Negara (SBN) dan Rp 71,5 triliun masuk ke saham.
Gubernur BI, Perry Warjiyo menyampaikan capaian ini cukup besar dari dua lelang terakhir di SBN yang kelebihan permintaan. Menurutnya, masuknya investasi ke Indonesia menunjukkan kepercayaan dari investor terhadap prospek ekonomi, kebijakan, juga imbal hasil investasi di Indonesia.
"Cadangan devisa alhamdulillah di bulan Juni tercatat 123,8 miliar dolar AS, lebih tinggi dari bulan sebelumnya maupun akhir Maret 2018," kata dia kepada wartawan di Kompleks BI, Jumat (5/7).
Perry menyimpulkan, secara umum kondisi perekonomian terkendali. Apalagi inflasi terus mengalami penurunan. Menurut survei pemantauan harga di minggu pertama Juli, diperkirakan inflasi turun atau relatif rendah yaitu 0,12 persen (mtm) atau 3,12 persen (yoy).
"Ini jauh lebih rendah dari inflasi dua bulan sebelumnya Mei dan Juni yang sesuai pola musimannya lebih tinggi karena berkaitan hari Ramadhan-Idul Fitri," kata dia.
Menurutnya, banyak komoditas yang mengalami penurunan seperti daging ayam ras, keluarga bawang. Sebelumnya, komoditas tersebut naik harga dan kini terjadi terjadi deflasi. Selain itu, tarif angkutan antarkota juga terjadi deflasi 0,08 persen.
"Jadi ini inflasi kembali kepada polanya dan rendah dan terkendali," kata dia. Ini mengkonfirmasi perkiraan BI bahwa inflasi akhir tahun akan lebih rendah dari titik tengah sasaran 3,5 persen.