Perusahaan transportasi online Grab, memberikan pelatihan tanggap darurat dan pertolongan pertama pada kecelakaan (P3K) untuk ratusan pengemudinya. Dalam pelatihan ini mereka bersimulasi menghadapi berbagai situasi darurat, seperti kecelakaan di jalan dan mempelajari bantuan medis atau P3K kepada sesama mitra pengemudi maupun penumpang yang membutuhkan.
Neneng Goenadi, Managing Director, Grab Indonesia mengapresiasi pengemudi yang tergabung dalam komunitas URC yang selama ini telah berkontribusi dalam menanggulangi dan mengurangi dampak kecelakaan lalu lintas terhadap korban.
“Dengan memanfaatkan program pelatihan GrabAcademy, kami bekerja sama dengan pelatih yang kompeten untuk memberikan edukasi tentang tanggap darurat dan bantuan medis bagi ratusan mitra pengemudi. Harapan kami kegiatan ini dapat mendorong mitra pengemudi untuk semakin memberikan pelayanan terbaik bagi penumpang,” ujar Neneng di Jakarta beberapa waktu lalu.
Baca Juga: Lagi dan Lagi, Grab Terima Suntikan Modal Baru Kembali
Para driver pun antusias mengikuti pelatihan ini karena dinilai relevan dan dibutuhkan dalam pekerjaan mereka sehari-hari.
“Saya pernah ada penumpang merasa sesak napas. Wah, panik banget. Untung di dekat situ ada dokter, Jadi saya antar ke situ,” kata Yasri, pengemudi GrabCar.
Pengemudi GrabBike, Axel mengatakan bahwa dia kerap menjadi penonton saat melihat kecelakaan, lantaran tidak memiliki kemampuan P3K.
“Saya nonton doang. Mau bantu tapi takut salah. Kalau ada training kayak gini kan kita jadi mikir, bisa bantu nggak. Kalau keadaannya kita bisa bantu, ya kita yakin bantunya,” ujar Axel.
Pelatihan tersebut menghadirkan pelatih dari Sarana Gemilang Nusaindo, sebuah perusahaan yang berpengalaman memberikan berbagai pelatihan tanggap darurat, P3K maupun keselamatan di tempat kerja. Tujuannya ialah untuk mengurangi keparahan dan fatalitas ketika terjadi kecelakaan atau situasi darurat lainnya.
Baca Juga: Berbanding Terbalik, Respons Gojek vs Grab Soal Aturan Tarif Ojol
“Saya seneng banget ada latihan ini. Jadi kami nggak cuma bisa menolong diri sendiri dan penumpang, tapi juga masyarakat,” kata Agus Budiono, mitra pengemudi GrabBike dan ketua URC Grab Tanjung Barat.
URC Grab adalah komunitas yang terbentuk pada 2017 dari inisiatif para pengemudi Grab sebagai wujud nyata kepedulian mitra pengemudi terhadap permasalahan lalu lintas. Melihat inisiatif ini, Grab kemudian merangkul para mitra pengemudi yang tergabung dalam URC untuk kemudian memberikan pelatihan untuk semakin meningkatkan kemampuan mitra pengemudi dalam memberikan perjalanan yang aman dan nyaman bagi konsumen.