Banyaknya fasilitas pemberi pinjaman di Indonesia hadir karena memang kebutuhan masyarakat akan dana tambahan untuk berbagai kebutuhan. Pada saat-saat tertentu, kita juga mungkin pernah berfikir untuk mengajukan pinjaman.
Namun sebenarnya tidak semua situasi bisa diatasi dengan pinjaman. Itu untuk menyelamatkan keuangan kita dari utang yang tidak perlu. Ada beberapa pertimbangan seperti yang dikutip dari aturduit.com ini bisa menjadi informasi penting.
Saat yang Tidak Tepat untuk Ajukan Pinjaman
Walaupun akses untuk mendapatkan pinjaman saat ini makin mudah dan beragam, namun bukan berarti Anda bisa mengajukan pinjaman di setiap saat. Intinya jangan ajukan pinjaman saat keadaan ini:
1. Belum Cukup Umur
Tentu saja pengajuan pinjaman Anda akan ditolak jika Anda belum mencapai usia minimal yang disyaratkan pihak bank. Jangan dikira hal ini tidak pernah terjadi. AturDuit sendiri pernah beberapa kali menerima aplikasi dari mereka yang berada di bawah umur 21 tahun, yang langsung ditolak saat proses konfirmasi.
Baca Juga: Bos OJK: Mei 2019, Pinjaman Online Tembus Rp41,04 Triliun
Selain membuang-buang waktu Anda, mengajukan pinjaman juga artinya memasukkan data pada catatan bank. Jadi misalnya, 2 bulan kemudian umur kita mencukupi dan ingin mengajukan pinjaman lagi, pengajuan kita kemungkinan besar akan ditolak, karena kita masih dalam masa tunggu dari hari penolakan pinjaman yang pertama.
2. Tidak Bersedia Membayar Cicilan
Memang ketika seseorang meminjam uang, kita pasti sadar akan tanggungjawab untuk mengembalikan. Namun, tidak semua orang memiliki niatan baik ini atau kesiapan untuk mengembalikan uang yang dipinjam. Jika ini keadaannya, maka kita tidak boleh mengajukan pinjaman. Hal ini karena, kalaupun pengajuan disetujui pihak bank atau debitur, catatan kredit Anda akan buruk di pihak Otoritas Jasa Keuangan (OJK). Perlu diingat riwayat keuangan inilah yang akan diakses oleh pihak bank dalam menentukan persetujuan kredit atau pinjaman di masa mendatang.
3. Untuk Tujuan Konsumtif Semata
Pola pikir “pinjam dulu, bayar saat gajian” memang tidak selalu bagus. Apalagi jika untuk urusan yang hanya bersifat konsumtif. Kalau kita tidak berada dalam kondisi mendesak atau darurat dan hanya ingin memenuhi kebutuhan konsumtif yang tidak menghasilkan keuntungan di masa mendatang, maka jangan mengajukan pinjaman. Apalagi jika akibatnya nanti membuat keuangan kita kacau karena harus berhutang-bayar utang terus menerus.
Baca Juga: Semester I 2019, Akseleran Salurkan Pinjaman Rp550 Miliar
Saat yang Tepat untuk Ajukan Pinjaman
Namun karena kebutuhan terkadang tidak ada pilihan lain untuk meminjam. Untuk memenuhinya kita hanya melihat saat yang tepat untuk mengajukan pinjaman. Selain keadaan dimana Anda tidak boleh mengajukan pinjaman, kali ini kami juga menampilkan keadaan-keadaan dimana meminjam uang memang harus dilakukan.
1. Kebutuhan Mendesak
Walaupun memiliki tabungan, terkadang kondisi mendesak atau darurat memaksa kita untuk mendapatkan dana tambahan. Misalnya, keluarga yang dirawat di rumah sakit, rumah rusak dan harus direnovasi, pernikahan, atau kebutuhan tambah modal usaha. Pada keadaan seperti ini, mau tidak mau, kita harus mengajukan pinjaman. Tentunya besaran pinjaman juga harus bisa disesuaikan dengan kemampuan Anda membayar kembali atau menyicil.
Baca Juga: Patut Dicontoh, Fintech ini Beri Pinjaman ke 14.600 Wanita Keluarga Pra Sejahtera
2. Membeli Aset
Kita ingin menjadi memiliki pekerjaan sampingan sebagai penulis lepas. Lalu kita mengajukan pinjaman untuk membeli laptop atau kamera. Langkah ini tepat karena pada akhirnya aset yang dibeli akan menghasilkan uang, bahkan bisa lebih dari jumlah pinjaman.
3. Mau Menyisihkan Uang untuk Membayar Cicilan
Pastikan kita hanya mengajukan pinjaman pada keadaan Anda mampu untuk membayar cicilannya. Pastikan kita memiliki kemampuan untuk menyisihkan 10% sampai 30% penghasilan untuk membayar utang.
Dengan penjabaran singkat ini, diharapkan kita memiliki gambaran kapan mengajukan pinjaman dan kapan tidak mengajukan pinjaman. Pihak bank dan lembaga keuangan menyediakan fasilitas pinjaman, online dan offline, untuk membantu masyarakat luas. Namun, jika tidak bijak, fasilitas yang seharusnya memudahkan malah akan menyusahkan. Pastikan juga kita mengetahui pilihan produk pinjaman online yang tepat dan penyedia pinjaman yang legal.