Kamis 11 Jul 2019 13:17 WIB

Konferensi Asia IoT akan Bahas Implementasi Proyek Digital

Konferensi Asia IoT akan digelar di Jakarta pada 28-29 Agustus 2019

Rep: Gumanti Awaliyah/ Red: Christiyaningsih
Internet of Things
Internet of Things

EKBIS.CO, JAKARTA -- Konferensi Asia Internet of Things (IoT) Business Platfrom (AIBP) ke-32 akan digelar di Ritz Carlton Mega Kuningan, Jakarta pada 28-29 Agustus 2019. AIBP kali ini akan mendiskusikan pengimplementasian proyek-proyek digital oleh perusahaan-perusahaan lokal, lembaga pemerintah, berikut tantangannya.

Direktur Asia IoT Business Platform, Irza Saputro, mengatakan konferensi AIBP akan berfokus pada topik Indonesia 4.0 yang didorong oleh Kementerian Perindustrian dan Smart City and Digital Economy dari Kementerian Komunikasi dan Informatika.

Baca Juga

"Tahun ini implementasi digital di antara pemangku kepentingan digitalisasi di Indonesia, terlihat lebih konkret, mencakup pemerintahan, perusahaan-perusahaan telekomunikasi, penyedia solusi teknologi, dan end-user dari kalangan enterprise, yang pada akhirnya telah mendorong lebih jauh transformasi digital di Indonesia," kata Irza dalam konferensi pers AIBP di Jakarta, Kamis (11/7).

Berdasarkan survei internal, pihaknya melihat perusahaan-perusahaan dalam pusat kekuatan manufaktur tradisional di ASEAN, Indonesia, dan Thailand telah lebih banyak merasakan manfaat dari pengimplementasian proyek-proyek transformasi digital dan teknologi IoT. Ini konsisten dengan yang terjadi selama 3-4 tahun terakhir, di mana perusahaan-perusahaan dari kedua negara paling banyak berinvestasi dalam teknologi dan mulai menuai hasilnya sekarang.

Di Indonesia, insiatif pemerintah juga mulai nampak dan telah diterima dengan optimistis oleh perusahaan lokal di dalam ekosistem sektor industri 4.0. Sebanyak 43,1 persen respons lokal di industri manufaktur dan 46,2 persen di industri logistik yakin bahwa transformasi digital telah diimplementasi di dalam satu atau lebih area fungsional di dalam perusahaan mereka.

Survei tersebut juga mendapati bahwa hanya sembilan persen enterprise yang belum mengimplementasikan transformasi digital di dalam proses bisnis mereka.

"Ini statistik yang menjanjikan. Sebanyak 78,6 persen setuju bahwa perusahaan mereka harus terhubung dan menggunakan otomatisasi, analisis data yang canggih, dan berbagai tool digital lainnya, di dalam upaya meningkatkan proses dan operasional perusahaan mereka," kata dia.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement