Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo menyebutkan bahwa saat ini merupakan momentum yang tepat bagi koperasi untuk memasuki era digital.
"Suka tidak suka, koperasi harus sudah masuk ke era digital. Di Jateng, ada beberapa koperasi bagus yang sudah 100% menetapkan sistem digital dalam sistem kerja dan melayani para anggotanya," kata Ganjar pada puncak peringatan Hari Koperasi Nasional (Harkopnas) ke-72 di GOR Satria Purwokerto, Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah, Jumat (12/7/2019).
Ganjar mencontohkan, BMT Sejahtera (Pekalongan), Koperasi Khairul Umah (Rembang), Koperasi Karika (Wonosobo), dan Koperasi Srikandi (Purworejo).
"Itu membuktikan bahwa dengan kekuatan penuh dari anggota, koperasi akan mampu mengembangkan kinerjanya, termasuk di era ekonomi digital," ujar Ganjar.
Baca Juga: Darmin Dorong Transformasi Ekonomi Melalui Koperasi
Ganjar berharap koperasi mampu mengangkat kinerja pelaku usaha mikro dan kecil di seluruh Indonesia. "Sudah banyak produk UKM berkualitas di Jateng yang layak untuk dikembangkan pemasarannya hingga ke pasar global," imbuh Ganjar.
Terkait kualitas koperasi di Jateng, Ganjar menegaskan bahwa pihaknya tidak main-main dalam membenahi kinerja perkoperasian di wilayahnya. Saat ini, dari jumlah koperasi di Jateng sebanyak 22.422 unit, 3.817 unit di antaranya terdeteksi tidak aktif dan sudah tidak melakukan Rapat Anggota Tahunan (RAT). Koperasi yang sudah dibubarkan tercatat sebanyak 4.012 unit.
"Kalau koperasi seperti itu tidak dibubarkan dan dibiarkan tetap hidup, maka dikhawatirkan akan memengaruhi kondisi koperasi yang lainnya," tukas Ganjar.
Sementara Ketum Dekopin Nurdin Halid menegaskan bahwa koperasi saat ini sudah mampu menjelma menjadi unit usaha modern dengan menerapkan digitalisasi, terutama dalam hal pelayanan terhadap anggota.
Baca Juga: Platform Ini Siapkan Koperasi Hadapi Disrupsi Digital
"Ada Koperasi Telekomunikasi Seluler (Kisel) yang sudah masuk ke jajaran 300 koperasi besar dunia di peringkat 94. Begitu juga dengan Koperasi Warga Semen Gresik (KWSG)," kata Nurdin.
Di era revolusi industri 4.0 ini, Nurdin mengajak koperasi sudah menerapkan digitalisasi ekonomi dan melangkah ke pola sharing economy. "Itu untuk mempercepat pertumbuhan ekonomi nasional. Pasalnya, momentum perubahan sangat terasa dan cepat. Dunia sekarang tanpa batas lagi. Koperasi harus siap menghadapinya," pungkas Nurdin.