Menjadi orang terkaya di sebuah negara bukanlah sesuatu mudah. Tentu banyak rintangan dalam hidup yang dilewati. Itu pula yang dirasakan Lee Kun Hee, orang terkaya di Korea Selatan (Korsel) pun yang tak lain adalah Chairman Samsung Group.
Memiliki kekayaan sebanyak US$16,8 miliar atau sekitar Rp234 triliun tak melulu menjanjikan kebahagiaan. Lee kerap berada di titik terendah dalam kehidupan, ia sering mendapatkan masalah dalam bisnis, kesehatan, dan juga keluarga.
Baca Juga: Bos H&M Dinobatkan Jadi Orang Terkaya Swedia, Simak Kisah Hidupnya
Melansir dari Korea News Plus, dalam bisnsi Lee pernah terjerat masalah hukum sebanyak dua kali. Pertama di tahun 1996, dirinya dihukum karena kasus suap kepada mantan presiden Chun Doo-hwan dan Roh Tae-woo.
Kasus yang kedua di tahun 2007, Kepala pengacara Samsung Kim Yong-chul memberi tahu pemerintah tentang dana suap Lee Kun-hee. Kim Yong-chul mengatakan kepada para pejabat bahwa dana gelap milik Lee Kun-hee diduga digunakan eksekutif untuk menyuap jaksa, hakim, dan tokoh politik di Korsel. Namun, dari kedua kasus hukum tersebut Lee mendapat pengampunan.
Selain kasus hukum, keluarga Lee juga mendapatkan beberapa masalah. Lee Kun-hee memiliki tiga putri dan seorang putra. Salah satu putrinya, yang paling bungsu, Lee Yoon-hyung memutuskan mengakhiri hidupnya dengan bunuh diri di tahun 2005.
Baca Juga: Usai Dipecat, Pria Ini Malah Jadi Bos Properti Kelas Dunia
Kemudian, putra satu-satunya, Lee Jae-yong bercerai pada 2009; sementara putri sulungnya yang bernama Lee Boo-jin, pimpinan di Hotel Shilla, juga berpisah dari suaminya pada tahun 2016.
Kesehatan Lee juga terganggu. Pertengah 2014, ia mengalami serangan jantung. Dua tahun setelahnya, pada 2016, media Korea menuduh Lee Kun-hee terlibat dalam kasus prostitusi sebelum ia lumpuh pada tahun 2014.
Mengutip Forbes, sejak dikabarkan terkena serangan jantung pada 2014, belum ada kabar terkini soal kondisi kesehatannya.
Baca Juga: Wih! Wanita Terkaya di Dunia Ini Bakal Gabung Centibillionaire
Lee pertama kali memimpin Samsung pada tahun 1987, setelah ayahnya, Lee Byung-Chull yang merupakan pendiri Samsung, meninggal. Perusahaan yang didirikan pada tahun 1938 dengan nama yang memiliki arti tiga bintang ini, dulunya adalah produsen mie.
Namun, setelah menentukan strategi, saat ini Samsung berhasil menjadi salah satu perusahaan dengan kapitalisasi pasar terbesar di dunia.
Samsung juga kini memiliki sejumlah perusahaan induk dan anak perusahaan yang disatukan dengan nama merek Samsung. Samsung Group adalah konglomerat terbesar Korea Selatan.