Sabtu 20 Jul 2019 08:10 WIB

Survei BI: Inflasi Juli Diprediksi Lebih Rendah

Komoditas yang menyumbang inflasi di antaranya cabai dan perhiasan.

Rep: Novita Intan/ Red: Friska Yolanda
Inflasi
Foto: Republika
Inflasi

EKBIS.CO,  JAKARTA -- Bank Indonesia memperkirakan inflasi pada pekan ketiga Juli 2019 sebesar 0,2 persen secara bulanan dan 3,2 persen secara tahunan. Adapun prediksi tersebut berdasarkan hasil survei pemantauan harga yang dilakukan Bank Indonesia.

Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo mengatakan ada beberapa komoditas menjadi penyumbang inflasi pada bulan ini. Salah satunya, kenaikan harga cabai merah, cabai rawit dan komoditas perhiasan.

Baca Juga

“Kami memperkirakan inflasi sebesar 0,2 persen secara bulanan dan sebesar 3,2 persen secara tahunan. Ada beberapa komoditas mengalami kenaikan seperti cabai merah relatif besar 0,15 persen, cabai rawit 0,1 persen, perhiasan 0,04 persen,” ujarnya kepada wartawan di Gedung Bank Indonesia, Jakarta, Jumat (19/7).

Sementara, terdapat juga beberapa komoditas penyumbang deflasi karena terjadi penurunan harga. Semisal, tarif angkutan antar kota, bawang merah dan daging ayam ras.

“Komoditas yang mengalami penurunan seperti tarif angkutan antar kota 0,08 persen, bawang merah 0,05 persen, daging ayam ras 0,03 persen,” ungkapnya.

Ke depan, Bank Indonesia menyakini inflasi pada Juli masih rendah dibandingkan dua bulan sebelumnya. Sebab, pada Mei dan Juni berkaitan dengan ramadan dan Idulfitri.

“Survei pemantauan harga hingga minggu ketiga Juli 2019 inflasi rendah dan ini mengkonfirmasi lebih rendah dua bulan sebelumnya, karena secara musiman lebih tinggi lantaran berkaitan dengan ramadan dan Idulfitri tapi mulai Juli sudah turun kembali rendah atau normal,” ucapnya. 

Bank Indonesia terus memperkuat koordinasi kebijakan dengan pemerintah, baik di tingkat pusat maupun daerah. Langkah ini guna memastikan inflasi tetap rendah dan stabil, termasuk dalam mengantisipasi musim kemarau yang lebih awal dan panjang. 

“Akhir tahun inflasi di bawah titik tengah sasaran 3,5 persen plus minus 1 persen,” ucapnya. 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement