Jumlah pengusaha properti di Indonesia tergolong cukup banyak, namun hanya beberapa saja yang bisa dikatakan sebagai “Raja Properti Indonesia”. Pasalnya, perusahaan-perusahaan properti yang mereka jalankan ternyata memiliki nilai yang fantastis.
Nilai yang dimaksud fantastis merupakan nilai kapitalisasi pasar perusahaan tersebut. Perusahaan mana sajakah dan siapa saja pengusaha properti yang dinobatkan sebagai “Raja Properti Indonesia”? berikut daftarnya dengan urutan nama perusahaan, nama pengusaha, dan nilai kapitalisasi pasar:
Baca Juga: Usai Dipecat, Pria Ini Malah Jadi Bos Properti Kelas Dunia
1. Pakuwon Jati, Tbk. Alexander Tedja, Rp33,95 triliun.
2. Bumi Serpong Damai, Tbk. Muktar Widjaja, Rp28,68 triliun.
3. Ciputra Development, Tbk. Ciputra, Rp21,81 triliun.
4. Lippo Karawaci, Tbk. Mochtar Riady, Rp19,99 triliun.
5. Summarecon Agung, Tbk. Soetjipto Nagaria, Rp17,10 triliun.
6. Metropolitan Kentjana, Tbk. Murdaya Poo, Rp15,08 triliun.
7. Alam Sutera Realty, Tbk. The Ning King, Rp6,84 triliun.
8. Intiland Development, Tbk. Hendro S Gondokusumo, Rp4,54 triliun.
9. Agung Podomoro Land, Tbk. Trihatma Kusuma Haliman, Rp4,11 triliun.
10. Metropolitan Land, Tbk. Ciputra, Rp3,46 triliun.
Baca Juga: Kisah Sukses Ciputra: Anak Melarat, Sekarang Jadi Konglomerat
Dari daftar di atas, Pakuwon Jati, Tbk. (PWON) menjadi yang terbesar kapitalisasi pasarnya. Perusahaan ini dirintis Alexander Tedja. Beberapa propertinya berdiri megah di Surabaya dan Jakarta, seperti Kota Kasablanka Mall, Gandaria City Mall, hingga Pakuwon Mall.
Perusahaan properti dengan kapitalisasi pasar terbesar selanjutnya adalah Bumi Serpong Damai, Tbk. (BSDE). Perusahaan yang menjadi bagian dari Sinar Mas Group ini dijalankan pengusaha properti Muktar Widjaja yang merupakan anak Eka Tjipta Widjaja.
Kemudian ada Ciputra Development, Tbk. (CTRA) dengan kapitalisasi pasar Rp21,81 triliun. Perusahaan ini dirintis pengusaha properti ternama Ciputra. Selain CTRA, Ciputra juga mendirikan Metropolitan Land, Tbk. (MTLA) yang nilainya mencapai Rp3,46 triliun.
Terus ada Lippo Karawaci, Tbk. (LPKR) yang memiliki kapitalisasi pasar Rp19,99 triliun. Diikuti Summarecon Agung, Tbk. (SMRA) dengan kapitalisasi pasar Rp17,10 triliun dan Metropolitan Kentjana, Tbk. (MKPI) dengan kapitalisasi pasar Rp15,08 triliun.
Namun, sayangnya tidak semua perusahaan properti yang disebutkan di atas tergolong blue chips. Saham blue chips adalah saham yang nilai kapitalisasi pasarnya di atas Rp10 triliun dan saham ini cocok untuk investasi jangka panjang.