Selasa 30 Jul 2019 09:27 WIB

Berawal dari Candaan, Perusahaan Elon Musk Raup Pendanaan Triliunan

Elon Musk adalah salah satu orang yang pandai melahirkan perusahaan raksasa.

Rep: Clara Aprilia Sukandar(Warta Ekonomi)/ Red: Clara Aprilia Sukandar(Warta Ekonomi)
Berawal dari Candaan, Perusahaan Elon Musk Raup Pendanaan Triliunan. (FOTO: Reuters/Joe Skipper)
Berawal dari Candaan, Perusahaan Elon Musk Raup Pendanaan Triliunan. (FOTO: Reuters/Joe Skipper)

Pengusaha dunia yang sering dijuluki Iron Man, Elon Musk adalah salah satu orang yang pandai melahirkan perusahaan raksasa. Sudah ada beberapa perusahaan yang sukses ia bangun, di antaranya PayPal, SpaceX, Tesla, dan baru-baru ini Boring Company.

Melansir dari Reuters (29/7/2019), Musk menyebut Boring Company merupakan perusahaan isengnya yang berawal dari candaan.

Baca Juga: Bantu Orang Lumpuh, Elon Musk Ingin Pasang Chip di Otak Manusia

Mulanya, Musk merasa frustasi dengan kemacetan di Kota Los Angeles. Kemudian, terciptalah Boring Company guna membangun jaringan transportasi bawah tanah.

"Ini adalah semacam perusahaan hobi, dimulai dari candaan. Lalu kami memutuskan menjadikannya nyata dan menggali terowongan di bawah Los Angeles. Orang lain lantas minta kami membangun terowongan, jadi kami berkata ya dalam beberapa kasus," kata Musk.

Baca Juga: Elon Musk Bilang Jeff Bezos Tak Masuk Akal

Perusahaan yang baru dibuatnya itu belum lama berhasil mendapatkan pendanaan sebesar US$117 juta atau sekitar Rp16 triliun dari 20 investor yang tak disebutkan namanya.

Proyek pertama yang dikerjakan Boring Company adalah terowongan di dekat markas SpaceX di Hawhthorne. Selain itu, perusahaan ini juga pernah mengerjakan proyek kereta cepat bernama Loop. Saat ini, mereka tengah membuat Chicago Express Loop dan Las Vegas Convention Loop.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Disclaimer: Berita ini merupakan kerja sama Republika.co.id dengan Warta Ekonomi. Hal yang terkait dengan tulisan, foto, grafis, video, dan keseluruhan isi berita menjadi tanggung jawab Warta Ekonomi.
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement