Penyedia layanan cloud, IBM akan menghadirkan platform multicloud hybrid terbuka guna menciptakan lingkungan komputasi awan yang aman dan tak bergantung pada infrastruktur perusahaan.
Dengan platform itu, korporasi dapat membangun dan mendistribusikan rangkaian aplikasi mission-critical dari pusat data manapun, serta cloud privat dan multiple public, termasuk AWS, Azure, Google Cloud Platform, Alibaba, IBM Cloud, dan sebagainya.
"Untuk mencapai transformasi digital, perusahaan memerlukan infrastruktur cloud yang hybrid agile, terbuka, aman dan dikelola serta memungkinkan untuk menggunakan lingkungan cloud, publik, dan multi cloud dengan mudah,” kata Country Manager Cloud and Solutions IBM Indonesia, Lianna Susanto dalam diskusi Digital Transformation Summit 2019 di Hotel Shangri-La, Jakarta, Senin (5/8/2019).
Baca Juga: Gantikan Megawati Khie, Tan Wijaya Ditunjuk Sebagai Presdir IBM Indonesia
Sebelumnya, lanjut Lianna, IBM mengakuisisi RedHat senilai US$34 juta pada awal Juli 2019. Sebagai bagian dari akuisisi itu, IBM akan mendukung RedHat OpenShift melalui IBM Systems. Layanan itu juga akan masuk ke dalam sistem enterprise, IBM Z dan LinuxONE--yang secara kolektif menjalankan 30 miliar transaksi secara global.
“IBM telah membangun platform multicloud hybrid dan sarana yang dibutuhkan pelanggan kami untuk melakukan perjalanan jangka panjang mereka menuju cloud dengan standar terbuka dan umum yang menjangkau lintas cloud, lintas aplikasi dan lintas vendor dengan Red Hat," tambahnya.
Dalam diskusi itu disebutkan, 20% perusahaan sudah mulai melakukan transisi menuju cloud. Dalam bagian pertama implementasi cloud perusahaan, mereka mengurangi biaya, meningkatkan produktivitas, dan merevitalisasi program inovasi yang dihadapi pelanggan.
Baca Juga: IBM Jadikan AT&T Penyedia Utama Bisnis untuk Jaringan Software Defined
Bagian kedua implementasi cloud berisi pengalihan pekerjaan kritikal perusahaan menuju cloud, serta mengoptimalisasi segala pilar bisnis--dari rantai pasokan hingga sistem perbankan inti. Untuk memaksimalkannya, bisnis perlu mengelola seluruh infrastruktur teknologi dan informasi (TI).
Acara milik perusahaan asal Amerika Serikat itu dihadiri oleh lebih dari 250 pelanggan dan calon pelanggan. Ada pula perwakilan SkyGride, Rolly Edward yang telah menggunakan layanan IBM Cloud.