EKBIS.CO, NEW YORK -- Bursa saham Wall Street melemah pada akhir perdagangan Jumat (9/8), setelah kegelisahan baru atas perang perdagangan Amerika Serikat dan Cina membatasi satu minggu perdagangan. Ketiga indeks turun lebih dari satu persen di awal perdagangan dan rebound di sesi berikutnya, dengan Dow secara singkat berubah positif pada satu titik.
Presiden Donald Trump mengatakan Amerika Serikat dan Cina sedang melakukan pembicaraan perdagangan tetapi dia tidak siap untuk membuat kesepakatan. Ini memicu kekhawatiran tentang dampak perang dagang terhadap ekonomi global. Trump juga mengatakan Amerika Serikat akan terus menahan diri dari melakukan bisnis dengan raksasa peralatan telekomunikasi Cina, Huawei Technologies.
Pekan ini ditandai dengan pergerakan liar, tetapi indeks berakhir hampir datar. Volume transaksi pekan ini di bursa AS juga merupakan total mingguan terbesar tahun ini, melebihi 41 miliar saham.
"Karena volatilitas telah meningkat, Anda menjadi semakin tertarik pada pihak pedagang, dan pada gilirannya telah menyebabkan volume yang lebih tinggi," kata Rick Meckler, mitra, Cherry Lane Investments, kantor investasi keluarga di New Vernon, New Jersey.
Saham-saham pembuat chip dan perusahaan teknologi sensitif tarif lainnya turun, dengan indeks Philadelphia SE Semiconductor berkurang 1,8 persen. Uber Technologies Inc jatuh 6,8 persen setelah perusahaan ride-hailing itu melaporkan rekor kerugian kuartalan 5,2 miliar dolar AS dan pendapatannya jatuh di bawah target Wall Street.
Indeks Dow Jones Industrial Average turun 90,75 poin atau 0,34 persen, menjadi berakhir di 26.287,44 poin. Indeks S&P 500 kehilangan 19,44 poin atau 0,66 persen, menjadi ditutup di 2.918,65 poin. Indeks Komposit Nasdaq berakhir melemah 80,02 poin atau 1,00 persen, menjadi 7.959,14 poin.