Berdiri pada November 2015, platform pencarian indekos Mamikos berencana melebarkan sayap bisnis. Salah satu bidang yang dilirik ialah finansial teknologi alias fintech.
Co-founder Mamikos, Bayu Syeril mengatakan, layanan fintech yang ditawarkan bisa jadi berupa pinjaman. Namun, ia tak menyebutkan lebih lanjut mengenai waktu pasti meluncurnya layanan itu.
"Kami sedang pikirkan produk-produk yang bisa jadi kami luncurkan di ekosistem Mamikos, seperti fintech. Bisa berupa loan atau P2P. Kami sedang eksperimen dan ini bisa jadi salah satu peluang," kata Bayu itu kepada Warta Ekonomi, Jumat (9/8/2019).
Baca Juga: Punya 2 Juta Kamar Indekos, Mamikos: Kekuatan Kami Ada di Supply dan Platform
Mamikos merupakan aplikasi direktori indekos yang telah mencatatkan 2 juta kamar di dalam ekosistemnya. Kamar-kamar itu tersebar di wilayah Bali, Bandung, Bogor, Depok, Jakarta Pusat dan Timur, Jember, Makassar, Malang, Semarang, Surabaya, Tangerang, dan Yogyakarta.
Sementara kantornya baru tersedia di Yogyakarta, Bandung, Surabaya, Malang, dan Semarang. "Fokusnya masih di Jawa, itu pun hanya kota perwakilan," imbuh Bayu.
Selain menyediakan platform untuk mempertemukan pencari kamar dan pemilik indekos, Mamikos juga berperan sebagai manajemen properti. Perusahaan rintisan itu memiliki unit bisnis yang mengelola ribuan kamar di bidang itu.
Mantan VP Marketing Bukalapak itu menambahkan, "Salah satu unit bisnis kami sekarang sudah handle ribuan kamar. Itu baru di Jakarya dan Yogyakarta."
Baca Juga: Tiap Bulan, 5 Juta Anak Rantau Cari Indekos di Mamikos
Tak hanya itu, menurut Bayu, Mamikos juga menyediakan beberapa layanan, salah satunya pembayaran untuk sewa indekos.
Startup tersebut didanai oleh para seed investor. Hingga akhir tahun ini, perusahaan bertekad untuk menyusun standardisasi harga agar ada keadilan bagi para pencari indekos di Tanah Air.