EKBIS.CO, JAKARTA -- Pertamina Hulu Energi Offshore North West Java (PHE ONWJ) mengisolasi penuh tumpahan minyak di sekitar anjungan. VP Relations PHE Ifki Sukarya mengatakan PHE ONWJ terus mengintensifkan penanganan oil spill. Sekitar anjungan seluruhnya sudah dikelilingi static oil boom, kecuali pintu untuk lalu lintas kapal penyedot minyak.
PHE ONWJ, kata Ifki, telah meningkatkan jumlah static oil boom hingga dua kali lipat lebih dari sebelumnya 2.450 meter menjadi 3.500 meter dan kini mencapai 5.850 meter. Jumlah ini terdiri atas static oil boom untuk mengadang di sumber utama dan Moveable Oil Boom untuk menghadang oil spill yang lepas dari sumber utama.
"Dalam penanganan oil spill, kita fokus agar semaksimal mungkin seluruh oil spill bisa disedot dan diatasi di lautan sehingga tidak ada oil spill yang mencempari pantai atau walaupun ada yang lolos jumlahnya ditekan seminimal mungkin," ujar Ifki di Jakarta, Selasa (13/8).
Untuk menangani oil spill di lautan, lanjut Ifki, PHE ONWJ terus menyiagakan empat unit oil skimmer dan 44 kapal untuk combat oil spill, penampungan sementara, patrol, dan standby firefighting.
Menurut Ifki, dengan penanganan yang intensif ini, total kumulatif oil spill yang berhasil diangkat mencapai 876.430 liter. "Rata-rata jumlah oil spill per hari sekitar 400 barel sampai 500 barel, jumlah ini jauh lebih kecil dari asumsi produksi awal yang diperkirakan maksimal 3 ribu barel," ucap Ifki.
Ifki menyampaikan PHE ONWJ terus berupaya optimal menangani oil spill dengan melakukan proteksi berlapis untuk menahan tumpahan minyak agar maksimal tertangani di lautan.