Jumat 16 Aug 2019 05:37 WIB

Mark Zuckerberg Jadi Orang Paling Ditakuti di Dunia

CEO Facebook Mark Zuckerberg dinobatkan sebagai orang paling ditakuti di dunia.

Rep: Clara Aprilia Sukandar(Warta Ekonomi)/ Red: Clara Aprilia Sukandar(Warta Ekonomi)
Mark Zuckerberg Jadi Orang Paling Ditakuti di Dunia. (FOTO: Reuters/Adnan Abidi)
Mark Zuckerberg Jadi Orang Paling Ditakuti di Dunia. (FOTO: Reuters/Adnan Abidi)

WARTA EKONOMI -- CEO Facebook Mark Zuckerberg dinobatkan sebagai orang paling ditakuti di dunia. Penobatan itu diungkapkan oleh seorang professor dari New York University Stern School of Business, Scott Galloway.

Seperti diketahui, Facebook merupakan salah satu media sosial raksasa di dunia. Terlebih saat Facebook mengakuisisi dua layanan populer, yakni Instagram dan WhatsApp. Semakin besar genggaman Zuck di media sosial dunia.

Baca Juga: Facebook Terjerat Skandal, Harta Mark Zuckerberg Justru Meroket Tajam

Pria berkulit putih itu diketahui menggenggam kekuatan sangat besar di tangannya, pasalnya ada miliaran pengguna yang terhubung lewat jejaring sosial miliknya.

Melansir dari Bloomberg (15/8/2019), Galloway mengatakan, “Kalau dilihat dari sejarah kita, salah satu langkah kunci menuju tirani adalah seseorang harus mengonsolidasikan media,” ujarnya.

Instagram telah diakuisisi oleh Facebook pada tahun 2012, begitu pula dengan platform besutan Jan Koum, yakni WhatsApp juga dimiliki Facebook pada tahun 2014. Kabarnya, setelah integrasi rampung akhir tahun ini atau awal 2020, para pengguna ketiga layanan akan menghuni infrastruktur yang sama.

Baca Juga: Mark Zuckerberg Dinilai Gagal, Investor Facebook Minta Dirinya Mundur

Kekuasaan Zuckerberg sebagai raja media sosial pun akan semakin besar, mengingat sejumlah besar orang menggunakan Facebook cs tersebut: WhatsApp, Instagram, dan Messenger. Menurut Facebook sendiri, lebih dari 2,7 miliar orang di seluruh dunia menggunakan setidaknya salah satu layanan yang dimiliki oleh Facebook tiap bulan.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Disclaimer: Berita ini merupakan kerja sama Republika.co.id dengan Warta Ekonomi. Hal yang terkait dengan tulisan, foto, grafis, video, dan keseluruhan isi berita menjadi tanggung jawab Warta Ekonomi.
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement