Senin 06 Jun 2022 08:45 WIB

Orang Kepercayaan Zuckerberg Undur Diri, Ada Apa?

Sheryl Sandberg mundur dari jabatannya sebagai Chief Operating Officer Meta.

Rep: Meiliza Laveda/ Red: Dwi Murdaningsih
 Foto selebaran yang disediakan oleh Meta menunjukkan logo merek perusahaan baru pada tanda di kantor pusat perusahaan yang diumumkan oleh CEO Facebook Mark Zuckerberg selama Konferensi virtual Connect 2021 di Menlo Park, California, AS, 28 Oktober 2021.
Foto: EPA-EFE/META HANDOUT
Foto selebaran yang disediakan oleh Meta menunjukkan logo merek perusahaan baru pada tanda di kantor pusat perusahaan yang diumumkan oleh CEO Facebook Mark Zuckerberg selama Konferensi virtual Connect 2021 di Menlo Park, California, AS, 28 Oktober 2021.

EKBIS.CO,  JAKARTA – Salah satu petinggi Meta Sheryl Sandberg mengundurkan diri dari jabatannya sebagai Chief Operating Officer. Dia bergabung dengan Facebook pada awal tahun 2008 sebagai CEO. Dia menjadi sosok yang membantu mengubah Facebook menjadi raksasa periklanan dan perusahaan paling kuat di industri teknologi.

Posisi Sandberg digantikan oleh Javier Olivan pada musim gugur ini. Sandberg memberi tahu Zuckerberg tentang keputusannya pada akhir pekan lalu. Meskipun undur diri, dia akan terus menjabat di dewan direksi Meta.

Baca Juga

“Selama beberapa bulan ke depan, Mark dan saya akan mentransisikan laporan langsung saya," kata Sandberg dalam posting Facebook panjang yang membahas pengunduran diri.

Sementara itu, Zuckerberg mengatakan Meta akan reorganisasi internal untuk mengikuti perubahan tersebut. “Saya pikir Meta telah mencapai titik di mana masuk akal untuk produk dan kelompok bisnis kami menjadi lebih terintegrasi daripada memiliki semua fungsi bisnis dan operasi yang diatur secara terpisah dari produk kami,” katanya.

Meta telah mendapat kecaman dalam beberapa tahun terakhir karena pengaruhnya yang besar, kurangnya keberhasilan dalam menghentikan penyebaran informasi yang salah dan materi berbahaya. Meta juga mengakuisisi Instagram dan WhatsApp yang memicu tuduhan monopoli.

Zuckerberg dan eksekutif lainnya telah dipaksa untuk bersaksi di depan Kongres beberapa kali dalam tiga tahun terakhir meskipun Sandberg sebagian besar lolos dari sorotan itu. Perusahaan saat ini menghadapi gugatan antimonopoli dari Komisi Perdagangan Federal dan dapat melihat pengawasan dari lembaga lain seperti Komisi Sekuritas dan Bursa setelah seorang pelapor mengajukan keluhan tentang upayanya untuk memerangi kebencian di platformnya.

Sandberg mengatakan keputusannya akan memungkinkan dia untuk lebih fokus pada pekerjaan filantropisnya. Langkah tersebut diambil bukan karena peraturan perusahaan yang berlebihan atau perlambatan iklan saat ini. Sandberg memanfaatkan kesuksesannya dengan Facebook untuk meningkatkan profilnya sendiri, terutama di kalangan wanita di tempat kerja.

Dikutip CNBC, Ahad (5/6/2022), pada tahun 2013, dia merilis buku Lean In: Women, Work, and the Will to Lead yang berfokus pada tantangan yang dihadapi wanita di tempat kerja. Pada 2015, dia dihadapkan dengan kematian tak terduga dari suaminya Dave Goldberg yang menderita aritmia jantung dan pingsan saat treadmill.

Sandberg telah berbicara panjang lebar tentang menangani kesedihan atas meninggalnya Goldberg. Pada tahun 2017, dia merilis sebuah buku lagi berjudul Opsi B. Sebelum di Facebook, Sandberg bertugas di Departemen Keuangan pemerintahan Clinton lalu bergabung dengan Google pada tahun 2001 dan membantu mengembangkan bisnis periklanannya.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement