Selasa 20 Aug 2019 05:54 WIB

Smartfren Uji Coba 5G di Industri Manufaktur

Smartfren menguji coba penerapan teknologi berbasis 5G bagi industri manufaktur

Rep: Tanayastri Dini Isna(Warta Ekonomi)/ Red: Tanayastri Dini Isna(Warta Ekonomi)
Smartfren Uji Coba 5G di Industri Manufaktur. (FOTO: Reuters/Steve Marcus)
Smartfren Uji Coba 5G di Industri Manufaktur. (FOTO: Reuters/Steve Marcus)

PT Smart Telecom (Smartfren) menguji coba penerapan teknologi berbasis 5G bagi industri manufaktur, Senin (19/8/2019). Perusahaan menggandeng penyedia solusi jaringan telekomunikasi China, ZTE untuk melakukan hal tersebut.

Perusahaan mengatakan, dengan memanfaatkan 5G, industri manufaktur bisa meningkatkan efisiensi waktu, meminimalkan kecelakaan kerja, serta meningkatkan akurasi dan kualitas produk.

"Kita tahu, cepat atau lambat 5G harus diimplementasikan di Indonesia. Mengapa? Kalau kita bicara telekomunikasi itu kan konektivitas. Sekarang enggak bicarakan konektivitas lokal atau domestik, tapi global. Kalau di dunia sudah 5G, kita belum, ya enggak mungkin konektivitasnya terjadi dengan baik," papar Presiden Direktur Smartfren, Merza Fachys di Bekasi, Jawa Barat.

Baca Juga: Aje Gile……Ternyata Huawei Masih Mendominasi Persaingan 5G di Dunia

Teknologi yang ditunjukan meliputi pemasangan 360 kamera yang terhubung dengan jaringan 5G ke virtual reality headset, real time di jalur logistik pengiriman barang PT Sinarmas Agro Resources and Technology Tbk (PT Smart Tbk).

"Bayangkan jika skala penerapannya lebih besar dan tidak hanya di sekitar lingkungan pabrik, tetapi berbeda kota (pabrik dan operator), maka operator tidak perlu berada di lokasi untuk melakukan fungsi pemantauan sehingga lebih efisien," tambah Merza.

Lebih lanjut, jika operator menemukan kesalahan sistem di jalur logistik dan pengiriman tersebut, operator dapat meluncurkan drone pemantauan untuk melihat lebih jelas di mana terjadinya masalah tanpa harus berada di lokasi dan menemukan penyelesaian atas masalah tersebut.

"Hal itu dapat meminimalisasi kecelakaan kerja karena operator tidak perlu berada di lokasi tersebut," pungkas Merza.

Sependapat dengan Merza, CEO PT Smart Tbk, Downstream Indonesia, Budiono Muljono menambahkan, 5G akan membuka peluang untuk meningkatkan produktivitas dan efisiensi melalui proses otomatisasi, pemantauan secara real time, dan kemungkinan realitas tertambah (augmented reality) yang lebih baik.

Baca Juga: Imbas Listrik Padam, Smartfren Catat Penurunan dari Segi Pendapatan Harian

"Saya yakin masih banyak lagi pengembangan-pengembangan baru yang akan muncul," imbuhnya dalam keterangan resmi yang Warta Ekonomi terima.

Uji coba itu bertujuan mengukur efisiensi teknologi 5G dengan proses bisnis industri yang ada. Hasil dari pengkajian itu bisa dilaporkan secara kuantitatif.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Disclaimer: Berita ini merupakan kerja sama Republika.co.id dengan Warta Ekonomi. Hal yang terkait dengan tulisan, foto, grafis, video, dan keseluruhan isi berita menjadi tanggung jawab Warta Ekonomi.
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement