Dalam masa mendirikan startup, modal merupakan salah satu aspek penting yang terkadang membuat pendiri startup kebingungan. Untuk itu, CEO Bukalapak Achmad Zaky mengatakan agar startup baru tidak perlu anti suntikan modal dari asing. Mengapa demikian?
Menurut pengalaman pribadinya saat mendirikan Bukalapak, Zaky merasa kesulitan mendapatkan investor lokal untuk mendanai startupnya.
Baca Juga: 7 Startup Pariwisata Ini Ikuti Program Akselerasi, Mau Dorong Sektor Pariwisata Indonesia
Kala itu, Zaky membutuhkan dana sebesar Rp100 juta untuk membeli server. Mengajukan dana ke sana kemari dan mengincar investor lokal, namun justru akrab dengan penolakan.
Lambat laun, malah ada investor asal Jepang yang mau memberikan modal dengan total jauh dari yang ia butuhkan. Baginya, investor asing justru mudah percaya dengan kemampuan anak bangsa.
Baca Juga: Bos Bukalapak: Anak Kampung Jadi Miliarder
Zaky mengatakan, sepuluh tahun ke belakang merupakan periode edukasi bagi perusahaan startup. Maka tak heran, pada awal berkembangnya startup, investor pertama yang mempercayakan modalnya untuk perusahaan ini merupakan perusahaan asing.
Karena itu, dia berharap pelaku usaha rintisan tak menutup diri dengan investor asing yang datang. Apalagi jika suntikan modal itu ditujukkan bagi pengembangan bisnis.