Rabu 21 Aug 2019 05:09 WIB

Perebutan Gelar Perusahaan Paling Bernilai di Dunia: Apple hingga Alibaba, Siapa Jawara?

Perusahaan dari sektor teknologi masih mendominasi menjadi kelompok terbesar.

Rep: Rosmayanti(Warta Ekonomi)/ Red: Rosmayanti(Warta Ekonomi)
Perebutan Gelar Perusahaan Paling Bernilai di Dunia: Apple hingga Alibaba, Siapa Jawara?. (FOTO: Bloomberg)
Perebutan Gelar Perusahaan Paling Bernilai di Dunia: Apple hingga Alibaba, Siapa Jawara?. (FOTO: Bloomberg)

Price Waterhouse Coopers atau lebih dikenal PwC baru-baru ini merilis daftar 100 perusahaan top global berdasar jumlah kapitalisasi pasarnya. Dari daftar tersebut, perusahaan dari sektor teknologi masih mendominasi menjadi kelompok terbesar.

Sektor tersebut mengungguli sektor keuangan, menyusul sektor perawatan kesehatan di peringkat ketiga. Sebenarnya pertumbuhan sektor perawatan kesehatan, layanan konsumen, dan telekomunikasi sebesar 15% melampaui pertumbuhan sektor teknologi (6%), yang justru mengalami fluktuasi pada 2018.

Sementara sektor keuangan menjadi sektor dengan kinerja paling lesu. Kapitalisasi pasarnya merosot sebesar 3%, tulis PwC dalam laporannya.

Baca Juga: Kapitalisasi Perusahaan Global Top 100 Cetak Rekor, AS Makin Digdaya

Ross Hunter, Partner dan IPO Centre Leader, PwC Inggris, berujar, "Meskipun kinerja sektor teknologi tidak sekuat tahun-tahun sebelumnya, namun masih mendominasi Global Top 100, dengan kinerja empat raksasa teknologi AS yang jauh di atas perusahaan-perusahaan lain."

Perusahaan teknologi dan e-commerce asal AS dan China masih mempertahankan status quo-nya dalam jajaran 10 besar perusahaan Global Top 100. Sebut saja Microsoft, Apple, Amazon, Alphabet, yang diikuti Facebook di peringkat keenam, menyusul setelahnya Alibaba dan Tencent masing-masing di peringkat ketujuh dan kedelapan.

Berhasil menumbangkan Apple, Microsoft keluar sebagai jawara dalam perang perebutan gelar perusahaan terbuka yang paling bernilai di dunia dalam daftar Global Top 100.

Perusahaan besutan Bill Gates mencatatkan kinerja terkuat dalam hal peningkatan pada kapitalisasi pasar, dengan peningkatan laba sebesar 202 miliar dolar AS atau 29 persen dalam nilai perusahaan dibandingkan dengan pencapaian tahun lalu. Angka itu melejitkan Microsoft ke posisi teratas.

Irhoan Tanudiredja, Senior Territory Partner, PwC Indonesia, berkata, "Dominasi pertumbuhan dari bidang teknologi, tak diragukan lagi, telah membawa dampak positif bagi kehidupan kita sehari-hari. Sebagai contoh, Microsoft menyediakan jasa komputasi awan (cloud) untuk menjaga keamanan dan privasi yang akan membantu pencapaian tujuan-tujuan bisnis."

Posisi Microsoft diikuti oleh Apple, Amazon, dan Alphabet. Kelompok eksklusif ini unggul 40 persen di atas perusahaan peringkat kelima, Berkshire Hathaway, yang mempunyai kapitalisasi pasar sebesar 494 miliar dolar AS.

Baca Juga: Curahan Hati CEO Microsoft: Dipimpin Bill Gates Itu Rasanya...

Dalam ranah perusahaan swasta, nilai 100 perusahaan unicorn teratas tumbuh sebesar 6 persen hingga 815 miliar dolar AS pada 31 Maret 2019, konsisten dengan perusahaan terbuka yang menjadi imbangannya. Hampir separuh (48 persen) 100 perusahaan unicorn teratas berasal dari AS, selaras dengan daftar Global Top 100.

Secara khusus, China menyumbang sekitar 30 persen unicorn, baik dalam hal jumlah maupun nilai, dengan proporsi yang jauh lebih tinggi daripada Global Top 100.

"Dalam jangka waktu panjang, kami memprediksi bahwa ketidakseimbangan tersebut akan berkurang, dengan adanya penantang baru, khususnya perusahaan-perusahaan teknologi asal China. Keunggulan perusahaan asal China di kalangan unicorn lainnya jadi bukti untuk mendukung hal ini," tukas Hunter.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Disclaimer: Berita ini merupakan kerja sama Republika.co.id dengan Warta Ekonomi. Hal yang terkait dengan tulisan, foto, grafis, video, dan keseluruhan isi berita menjadi tanggung jawab Warta Ekonomi.
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement