Warta Ekonomi.co.id, Jakarta
Astra Internasional tengah berencana mengakuisisi perusahaan rintisan tahap seed dan pre-seed untuk masuk ke dalam ekosistem bisnis digital mereka, menurut keterangan salah satu eksekutif perusahaan.
QqPerusahaan itu saat ini sedang mengembangkan bisnis digitalnya dengan dua cara, mencari peluang internal (organik) dan peluang eksternal (anorganik atau akuisisi), begitu kata Direktur Astra Internasional, Paulus Bambang kepada DealStreetAsia (26/8/2019).
"Kami sedang mengusahakan pengembangan lewat peluang eksternal, khususnya untuk mencari startup di bawah ekosistem (program akselerator dan inkubator) Plug & Play karena saat ini kami terlibat aktif dalam platform itu," tambahnya, dikutip Rabu (28/8/2019).
Perusahaan meningkatkan fokusnya pada layanan digital melalui platform Seva (lokapasar/marketplace properti dan otomotif daring), Sejalan (berbagi tumpangan), dan Cari Parkir (aplikasi digital untuk menemukan tempat parkir). Ketiga platform itu rilis pada September tahun lalu untuk memperkuat bisnis digital Astra.
Baca Juga: Tekuni Bisnis Infrastruktur, Astra Perkuat Investasi Proyek Jalan Tol
Namun, perusahaan juga sedang menyusun strategi untuk memperluas kehadiran layanan itu melalui akuisisi. "Kami tidak mencari startup unicorn (untuk diakuisisi). Kami harap (bisa menemukan) perusahaan baru yang memiliki solusi terkait dengan bisnis kami," imbuh Paulus.
Menurutnya, Astra hampir mengakuisisi startup lokal di bidang logistik beberapa waktu lalu. Namun, ia tak menyebutkan rincian nama startup itu.
Tahun lalu, Astra meluncurkan layanan chatbot dalam bisnis asuransinya dan menciptakan perusahaan patungan (joint venture) dengan pemberi pinjaman daring Hong Kong, WeLab untuk mendirikan perusahaan fintech bernama Astra Welab Digital Arta (AWDA).
Perusahaan konglomerasi itu juga menginvestasikan US$100 juta dalam putaran pendanaan Seri F Go-Jek pada Maret 2019. Sebelumnya, perusahaan juga berpartisipasi sebesar US$150 juta dalam putaran Seri E perusahaan besutan Nadiem Makarim tersebut.
Presiden Direktur Astra International, Priyono Sugiarto mengatakan, melalui investasi bisnisnya di perusahaan fintech dan berbagi tumpangan, Astra berkomitmen untuk mengembangkan lengan bisnis digitalnya.
"Kita akan melihat apakah ke depan akan sepenuhnya online atau tidak, tetapi kita siap. Kami mempekerjakan 12 ilmuwan data (data scientist) muda untuk fokus pada AI dan pengembangan pembelajaran mesin. (Untuk mengembangkan bisnis digital) kami dapat melalui pengembangan atau akuisisi perusahaan," tambahnya.