Sabtu 31 Aug 2019 12:08 WIB

Kursi Dirut BTN Diisi Pelaksana Harian

Kementerian BUMN memberikan waktu 90 hari bagi Bank BTN untuk cari dirut baru.

Red: Budi Raharjo
Mantan Direktur Utama BRI Suprajarto melambaikan tangan ke arah wartawan saat memberikan keterangan pers tentang penunjukan dirinya menjadi Dirut BTN melalui RUPSLB di Jakarta, Kamis (29/8/2019). Suprajarto menolak diangkat menjadi Direktur Utama BTN.
Foto: ANTARA FOTO
Petugas menghitung uang dolar Amerika Serikat di gerai penukaran mata uang Bank BTN, Jakarta, Jumat (20/7).

Salah paham

Ketua Umum Federasi Serikat Pekerja BUMN Bersatu, Arief Poyuono, menyarankan Suprajarto berkoordinasi dengan Kementerian BUMN terkait penunjukan itu. "Itu sah-sah saja dan hak dia, namun ini jadi catatan untuk Suprajarto,\" kata Arief Poyuono di Jakarta, Jumat. Menurut Arief, jika Suprajarto berkoordinasi dulu dengan Kementerian BUMN, tidak ada kesan penolakan terhadap RUPS BTN sebab manuver tersebut berpotensi membuat salah paham dengan pemegang saham.

Arief mengatakan, Bank BTN merupakan bagian dari bank Himbara yang penentuan dirutnya harus melalui persetujuan tim penilai akhir (TPA), yang terdiri dari presiden, menteri BUMN, menteri keuangan, dan menteri sekretaris kabinet. "Ketika RUPSLB BTN diselenggarakan, persetujuan dari Presiden sudah diperoleh oleh Kementerian BUMN selaku wakil pemegang saham. Artinya, Presiden sudah menyetujui penugasan Pak Supra di BTN," kata Arief.

Ekonom Institute for Development of Economics and Finance (Indef) Bhima Yudhistira Adhinegara menilai, penetapan Suprajarto menjadi dirut BTN merupakan langkah politik Menteri BUMN Rini Soemarno.

Tindakan itu, kata Bhima, membuat kinerja Bank BUMN terganggu, termasuk karyawan dan direksi mengalami demotivasi. "Cost yang harus ditanggung oleh bank, market (kepercayaan investor), dan menteri BUMN berikutnya amat mahal," ucap dia.

Dari lantai Bursa Efek Indonesia, polemik pemilihan dirut dari BRI ke BTN ini menimbulkan reaksi pasar yang berbeda. Untuk Bank BRI, misalnya, sepanjang perdagangan Jumat kemarin cenderung positif. Saham BBRI ditutup menguat 1,67 persen ke posisi 4.270 poin.

Sementara, bagi BBTN, penolakan Suprajarto bisa jadi sentimen negatif sebab sepanjang Jumat, bank kredit rumah itu masuk teritori merah. Pada akhir perdagangan Jumat, BBTN ditutup melemah 1,48 persen menjadi 2.000 poin. Dalam sepekan terakhir, saham BBTN trennya melemah karena dibuka pada Senin (26/8) di posisi 2.150 dan ditutup pada Jumat (30/8) di harga 2.000.

Benarkah Suprajarto menolak karena tak pernah diberi tahu oleh BUMN? Deputi Bidang Usaha Jasa Keuangan Jasa Survei dan Jasa Konsultan Kementerian BUMN Gatot Trihargo mengklaim pihaknya telah berkomunikasi baik dengan Suprajarto, terutama menyikapi dengan tahapan-tahapan selanjutnya sesuai ketentuan yang ada.

"Pimpinan Kementerian BUMN senantiasa berupaya menyampaikan keputusan penugasan secara langsung pada pihak-pihak yang diberi penugasan. Komunikasi terus dilakukan untuk bersama sebagai keluarga besar BUMN untuk memberikan yang terbaik bagi kinerja dan pertumbuhan BUMN ke depan," ujarnya ketika dihubungi //Republika//, Jumat (30/8).

Menurut Gatot, rotasi jajaran direksi BUMN merupakan hal yang biasa dan penunjukan direksi disesuaikan dengan keahlian yang bersangkutan. Ia berharap direksi yang memimpin BTN ke depan bisa membawa BTN semakin kuat dan terus bertumbuh.

"Kami mengutamakan pertumbuhan juga peningkatan kinerja setiap BUMN di mana BUMN Juga diharapkan dapat menjadi pelopor bagi pertumbuhan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat di manapun BUMN tersebut beroperasi," kata dia. n novita intan/antara ed: fitriyan zamzami

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement