Warta Ekonomi.co.id, Jakarta -- Indonesia Muslim Lifestyle Festival (Muslim Life Fest) resmi dibuka oleh Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan di Jakarta Convention Center (30/8/2019). Pameran industri halal dan syariah terlengkap di Indonesia ini akan berlangsung selama tiga hari dari 3O Agustus hingga 1 September 2019.
Gelaran yang menempati area hampir seluas 15 ribu meter, menampilkan serangkaian program seminar dan workshop bisnis, mulai dari pelatihan ekspor, digital marketing, konseling bisnis tentang pengurusan legalitas usaha, HAKI, ISO bahkan hingga sertifikat halal.
Para pengusaha juga dapat mengembangkan usahanya lewat forum bisnis, investor forum dan business matching dengan internasional buyers serta kompetisi social entrepreneurship.
Baca Juga: Ciptakan Halal Value Chain, BI Perluas Temu Bisnis Ekonomi Syariah
Indonesia Muslim Lifestyle Festival terselenggara berkat kolaborasi antara Lima Event dengan Komunitas Pengusaha Muslim Indonesia (KPMI), Perkumpulan Lembaga Dakwah dan Pendidikan Indonesia (PULDAPII), Yayasan Alumni Pesantren Islam Al lrsyad Tengaran (YAPIAT) Puldapia.
Dengan menyajikan berbagai inspirasi gaya hidup halal dan berbasis syariah, Muslim Lifestyle Fest menjadi momentum bagi Indonesia dalam mempersiapkan diri sebagai tuan rumah keuangan dan ekonomi syariah dunia 2024.
KPMI didirikan pada tahun 2010 di Bogor oleh beberapa assatidzah dan pengusaha muslim yang memiliki keinginan kuat menyebarluaskan ilmu tentang bagaimana pengusaha muslim melaksanakan dan mengelola bisnisnya sesuai dengan tuntunan Alquran dan Sunah Rosulullah SAW.
Baca Juga: BNI Syariah Bidik Transaksi Rp126 Miliar di Gelaran Islamic Tourism Expo (ITE) 2019
Saat ini anggota KPMI tersebar di 43 Korwil, 40 Korwil Kabupaten/Kota di seluruh Indonesia dan 3 Komil di luar negeri. Anggota KPMI yang terdaftar berjumlah lebih dari 32.000 orang baik yang sudah jadi pengusaha maupun calon pengusaha.
Sementara Puldapi adalah sebuah perkumpulan lembaga dakwah dan pendidikan Islam Indonesia yang bermanhaj Ahlus Sunnah Wal Jamaah yang representative, akomodatif dan legal dalam bidang pendidikan, dakwah, social, ekonomi, advokasi dan pemberdayaan umat.