Warta Ekonomi.co.id, Jakarta --- Aplikasi perpesanan populer China WeChat, dengan basis pengguna melebihi 1,1 miliar, meluncurkan versi baru aplikasi khusus untuk mobil. Dengan aplikasi ini akan memungkinkan pengemudi untuk terus update dengan pesan bahkan ketika mereka sedang mengemudi.
“Platform WeChat di dalam mobil Tencent ditujukan untuk meningkatkan keselamatan di jalan dengan meminimalkan kesempatan bagi pengemudi untuk menatap layar ponsel mereka saat mereka berada di jalan,” kata Tancent, seperti dikutip zdnet, Senin (2/9/2019).
Menariknya lagi aplikasi ini ramah mobil, karena dapat dioperasikan melalui kontrol suara, sehingga memungkinkan pengemudi mobil untuk mengoperasikan aplikasi melalui perintah suara atau penggunaan tombol setir untuk memeriksa pesan yang belum dibaca, mengirim pesan baru, serta membuat panggilan WeChat.
Baca Juga: Susul Tiga Bank Lain, Jahja Setiaatmadja: Awal Tahun Depan BCA Kerja Sama dengan Wechat
China Chang'an Automobile Group, produsen mobil di China akan menjadi produsen mobil pertama yang melengkapi aplikasi WeChat dalam mobil. Beberapa model mobil Chang'an, seperti CS75 Plus, akan memiliki tombol khusus yang dipasang pada roda kemudi mereka yang akan didedikasikan untuk aplikasi dalam mobil WeChat.
Raksasa digital asal China ini juga mengklaim telah mendapatkan perjanjian kemitraan dengan 21 produsen mobil, termasuk BMW dan Mercedes-Benz, untuk meluncurkan solusi mobil yang terhubung.
Versi mobil WeChat juga akan mengintegrasikan navigasi peta dan layanan siaran suara. Yaitu, ketika pengguna diberi tahu lokasi selama pembicaraan WeChat, aplikasi akan menemukan alamat spesifik dan bertanya apakah akan memulai navigasi.
Tancent mengklaim, WeChat, yang basis pengguna aktifnya melebihi 1,1 miliar, telah menjadi bagian tak terpisahkan dari kehidupan banyak orang karena rata-rata 45 miliar pesan dikirim sementara 410 juta panggilan video dan audio dilakukan di platform setiap hari.
Baca Juga: Datangkan Wisatawan China, Queensland Luncurkan CityExperience Melalui WeChat
Di sisi lain, hampir semua raksasa teknologi besar China telah memanfaatkan pasar kendaraan pintar. Diketahui selama bertahun-tahun Baidu telah menghabiskan banyak uang untuk mengembangkan platform teknologi kendaraan otonom open-source - Apollo. Tidak ketinggalan Alibaba, telah membentuk usaha patungan mobil pintar dengan pembuat mobil domestik lainnya untuk mendorong pengembangan kendaraan pintar.
Ada lagi Huawei, yang meluncurkan solusi HiCar bulan ini yang memungkinkan pengguna untuk memasangkan ponsel Huawei dengan sistem infotainment mobil, telah bekerja sama dengan beberapa penanda mobil profil tinggi termasuk Audi untuk mengembangkan teknologi self-driving.