Selasa 03 Sep 2019 07:16 WIB

Akun Twitter Diretas, Bos Twitter Salahkan Provider

Akun Dorsey berhasil diretas selama dua puluh menit.

Rep: wartaekonomi.co.id/ Red: wartaekonomi.co.id
Akun Twitter Diretas, Bos Twitter Salahkan Provider. (FOTO: CNBC)
Akun Twitter Diretas, Bos Twitter Salahkan Provider. (FOTO: CNBC)

Warta Ekonomi.co.id, Jakarta -- Akun Twitter milik Jack Dorsey yang tak lain merupakan pendiri Twitter diretas oleh sekelompok hacker pada Jumat (30/8/2019) malam. Akun tersebut diretas dan kemudian menuliskan hal-hal aneh berbentuk hinaan rasial.

Terkait kejadian tersebut, Dorsey justru menyalahkan provider jaringan yang ia gunakan yang bermasalah dan menganggap sistem Twitter sendiri aman.

Akun Dorsey berhasil diretas selama dua puluh menit. Namun, dalam waktu satu jam kemudian, tim keamanan Twitter berhasil menguasai kembali akun @jack.

Baca Juga: Akun Pendiri Twitter Jadi Sasaran Hacker

Selama peretasan itu, akunnya mencuitkan beberapa hal, salah satunya adalah menolak adanya holocaust yang terjadi atas orang Yahudi. Usai perbaikan, tweet tersebut pun dihapus.

 “Akun @jack kini telah diamankan dan tidak ada petunjuk bahwa sistem keamanan Twitter telah disusupi,” tulis tweet dalam akun @TwitterCommS.

“Nomor telepon yang dihubungkan dengan akun Twitter @jack telah disusupi akibat kelalaian keamanan pada penyedia jaringan komunikasi,” lanjutnya.

Baca Juga: Enggak Nyangka! Begini Kehidupan Liar CEO Twitter Jack Dorsey

Masalah peretasan akun Twitter @jack ini memunculkan kekhawatiran para pengguna Twitter atas keamanan akun-akun mereka. Namun, Twitter segera bertindak dan menjauhkan masalah ini dari diri mereka dan menjanjikan keamanan.

“Masalah itu kini telah diselesaikan,” tegas pihak Twitter.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Disclaimer: Berita ini merupakan kerja sama Republika.co.id dengan Warta Ekonomi. Hal yang terkait dengan tulisan, foto, grafis, video, dan keseluruhan isi berita menjadi tanggung jawab Warta Ekonomi.
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement