Warta Ekonomi.co.id, Jakarta---Anggota dewan European Central Bank (ECB), Yves Mersch, pada Senin (2/9/2019), mengatakan bahwa penerimaan secara luas dari Facebook, yang mengusulkan mata uang Libra, diprediksi dapat merusak kemampuan Bank Sentral Eropa untuk menetapkan kebijakan moneter, risiko potensial bagi blok mata uang.
"Bergantung pada tingkat penerimaan Libra dan referensi euro dalam keranjang persediaannya, dapat mengurangi kontrol ECB terhadap euro, merusak mekanisme transmisi kebijakan moneter dengan memengaruhi posisi likuiditas bank-bank kawasan euro, dan merusak peran internasional mata uang tunggal, misalnya dengan mengurangi permintaan untuk itu," tambah Mersch, sebagaimana dikutip Reuters.
Sialnya lagi, di hari yang sama muncul berita dari Filipina. Juara tinju Filipina, Manny Pacquiao meluncurkan mata uang digital miliknya sendiri, Ahad (1/9/2019), di sebuah konser gratis yang dihadiri oleh 2 ribu penggemar untuk mengembangkan minat terhadap produk digital itu.
Baca Juga: China Akan Luncurkan Uang Digital Sebelum Libra
Token Pac akan terdaftar di Global Crypto Offering Exchange (GCOX) Singapura. Selain Pacquiao, mantan bintang sepak bola Liverpool dan Timnas Inggris, Michael Owen juga terdaftar sebagai investor swasta.
"Anggota keluarga al-Nahyan, salah satu keluarga penguasa Uni Emirat Arab, yakni Sheikh Khaled bin Zayed juga ada di dalam daftar investor token Pac," tulis Reuters.
Masih banyak berita lain tentang uang kripto. Di antaranya adalah cerita tentang Kuba, Venezuela, dan Iran yang ingin menggunakan uang kripto agar terhindar dari dolar. Bahkan, China telah membuang uang kripto sendiri agar bisa mengendalikan kebijakan moneternya. Selamat datang di dunia kripto!