Selasa 03 Sep 2019 09:05 WIB

Pesan Abdul Latief untuk Calon Pengurus Hipmi

Abdul Latief meminta Hipmi membuat pelatihan-pelatihan kerja lebih masif lagi

Rep: wartaekonomi.co.id/ Red: wartaekonomi.co.id
Pesan Latief untuk Calon Pengurus Hipmi, Pelatihan Kerja Sangat Diperlukan. (FOTO: Hipmi)
Pesan Latief untuk Calon Pengurus Hipmi, Pelatihan Kerja Sangat Diperlukan. (FOTO: Hipmi)

Warta Ekonomi.co.id, Jakarta---Badan Pengurus Pusat (BPP) Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (Hipmi) baru saja usai menggelar rangkaian Uji Kelayakan dan Kepatutan terhadap Calon Ketua Umum (Caketum) BPP Hipmi periode 2019-2022 pada Sabtu (31/08/2019) di Financial Club, Graha Niaga, Jakarta.

Kegiatan Uji Kelayakan dan Kepatutan ini merupakan bagian dari rangkaian Road to Musyawarah Nasional (Munas) Hipmi XVI yang harus dijalani oleh para Caketum selain Debat Terbuka dan Kuliah Umum.

Hadir sebagai panelis dalam kegiatan tersebut, para Mantan Ketua Umum Hipmi, antara lain Abdul Latief (Pendiri dan Ketua Umum Hipmi 1972–1973), Hariyadi Sukamdani (Ketua Umum HIPMI 1998–2001), Harry Warganegara (Sekretaris Jendral Hipmi 2011–2014) dan Ridwan Mustofa (Sekretaris Jendral Hipmi  2008–2011). 

Adapun Caketum yang diuji adalah Bagas Adhadirgha (Ketua Bidang Luar Negeri dan Pariwisata BPP Hipmi), Ajib Hamdani (Wakil Bendahara Umum BPP Hipmi), dan Mardani H Maming (Wakil Bendahara Umum BPP Hipmi dan mantan Bupati Tanah Bumbu).

Baca Juga: Hipmi Kepri Siap Menangkan Mardani Maming untuk BPP HIPMI

Pendiri sekaligus Ketua HIPMI Periode 1972–1973, Abdul Latief mengatakan, melalui kegiatan Uji Kelayakan dan Kepatutan, menjadi salah satu tahapan seleksi calon pemimpin Hipmi. Dalah tahap ini semua kandidat ini umumnya baik, namun tentunya setiap calon punya kelebihan masing-masing dalam bidangnya.

“Sekarang kita tunggu saja bagaimana penampilan mereka nanti di acara buka forum para pemilih dari daerah di Munas mendatang,” ujar Abdul Latief.

Berbagai pembahasan telah didiskusikan oleh panelis dengan para caketum tersebut, mulai dari paparan visi dan misi, proses pembentukan organisasi yang relevan dan modern. Juga, strategi para calon dalam menggabungkan kembali tali persaudaraan antara para senior dengan anggota aktif hingga ke permasalahan perekonomian yang tengah terjadi di Indonesia.

Lebih jauh Abdul Latief mengatakan, dia melihat para anggota Hipmi masih belum terlalu mendalami filosofi dan cita-cita dari organisasi ini dan juga belum memahami bahwa Hipmi adalah organisasi kader.  Dia berharap pengurus yang akan datang akan lebih memperhatikan program kaderisasi tersebut dan mengadakan pelatihan-pelatihannya secara intensif. Terutama pada program pembangunan dan pengembangan program pendidikan, karena organisasi ini sebenarnya adalah organisasi pendidikan.

Baca Juga: Pimpin Hipmi Butuh Kerja Sama Seluruh Anggota

“Oleh karena itu pelatihan-pelatihan kerja sangat diperlukan. Hal tersebut dapat dilakukan dengan lembaga-lembaga seperti LEMHANAS atau dengan lembaga-lembaga perguruan tinggi lainnya,” imbuh Abdul Latief.

Menurut Abdul Latief, setiap proses pemilihan Ketua Umum HIPMI memang tidak pernah terlihat tidak seru. Hal inilah yang membuat Munas HIPMI yang digelar setiap tiga tahun sekali menjadi wadah yang selalu hangat dan menarik untuk diikuti.

Sejak organisasi ini didirikan pada tahun 1975, tidak bisa dipungkiri bahwa Ketua Umum HIPMI adalah tokoh muda nasional yang kemudian menjadi pemimpin-pemimpin berpengaruh di bisnis dan di pemerintahan. Sebut saja beberapa nama seperti Sandiaga Uno, Erwin Aksa, Muhammad Lutfi, Hariadi Sukamdani, Sharif Cicip Sutardjo, Aburizal Bakrie, Abdul Latief dan Bahlil Lahadalia.

Menurut rencana, Munas Hipmi XVI yang akan diselengarakan di Jakarta pada 15–18 September mendatang akan dibuka oleh Presiden Joko Widodo dan dihadiri oleh lebih dari 2,000 pengusaha muda dari seluruh Indonesia.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Disclaimer: Berita ini merupakan kerja sama Republika.co.id dengan Warta Ekonomi. Hal yang terkait dengan tulisan, foto, grafis, video, dan keseluruhan isi berita menjadi tanggung jawab Warta Ekonomi.
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement