Warta Ekonomi.co.id, Jakarta---Pendiri Uniqlo, Tadashi Yanai, menginginkan posisinya digantikan oleh perempuan. Pasalnya, ia merasa perempuan akan lebih baik lagi mengemban tugas-tugasnya.
"Pekerjaan (saya ini) lebih sesuai untuk perempuan. Mereka tekun, berorientasi pada detail, dan memiliki rasa estetis," ungkap Yanai, miliarder berusia 70 tahun itu.
Melansir dari Bloomberg (5/9/2019), mengingat usia Yanai yang paruh baya, ia ingin posisinya digantikan untuk membuat Fast Retailing yang dirintis ayahnya ini semakin bertumbuh.
Baca Juga: Bos Uniqlo Lompati Kekayaan CEO Softbank
Saat ini, Uniqlo telah memiliki enam orang perempuan di jajaran eksekutif senior. Yanai memang memiliki keinginan untuk menumbuhkan rasio perempuan di jajaran eksekutif senior Fast Retailing menjadi lebih dari separuh karyawan.
Kendati demikian, calon yang paling tepat untuk menggantikannya adalah Maki Akaida, pemimpin operasional Uniqlo di Jepang.
Baca Juga: Penuhi Peningkatan Permintaan Konsumen, UNIQLO Indonesia Buka Toko Baru di Tiga Kota Ini
Siapa pun pengganti Yanai akan mengemban warisan merek Jepang yang paling dikenal dalam tataran global, setelah Fast Retailing fokus ekspansi Uniqlo ke luar negeri.
Melihat dari pendapatannya, Uniqlo terus tumbuh secara konsisten. Di tahun 2018, pendapatannya menyentuh 2 triliun ten atau setara Rp267,5 triliun.