Jumat 06 Sep 2019 08:08 WIB

Kesalahan Fatal Warren Buffett

Sebagai seorang investor, Warren kehilangan sekitar 20 miliar dolar AS.

Rep: wartaekonomi.co.id/ Red: wartaekonomi.co.id
Kesalahan Fatal Warren Buffett. (FOTO: REUTERS/Lucas Jackson)
Kesalahan Fatal Warren Buffett. (FOTO: REUTERS/Lucas Jackson)

Warta Ekonomi.co.id, Jakarta -- Investor ternama asal Amerika Serikat (AS), Warren Buffett, pernah melakukan kesalahan fatal selama 89 tahun hidup di dunia. Meski kaya raya, Buffett juga hanya manusia biasa.

Melansir dari Business Insider (5/9/2019), Buffett melakukan kesalahan terbesar di tahun 1966 dan 1995. Oracle of Omaha ini pernah membeli saham Disney pada tahun 1966. Ia membeli saham Disney sebesar 5 persen seharga 4 juta dolar AS. Setahun berselang, ia kemudian menjual saham tersebut dengan harga 6 juta dolar AS.

Baca Juga: Berkat Tangan Dingin Warren Buffett, 5 Orang Ini Berhasil Jadi Miliarder

Kala itu, ia berpikir keputusannya tersebut merupakan sesuatu yang brilian. Pasalnya, ia mendulang keuntungan sebesar 55 persen dari hasil penjualan itu. Alih-alih untung, Buffett justru buntung. Sebab, saat ini, 5 persen dari saham Disney memiliki nilai sebesar 12 miliar dolar AS.

Yang kedua, ia pernah membantu Disney dalam mengakuisisi Capital Cities/ABC di tahun 1995. Dalam kesepakatan tersebut, ia mendapat keuntungan uang tunai sebesar 1,4 miliar dolar AS dan 3,6 persen saham Disney.

Baca Juga: Genggam Uang Rp1.750 Triliun, Warren Buffett Berniat 'Akuisisi Gajah'?

Lagi-lagi, ia menjual sahamnya tersebut 3 tahun kemudian. Bayangkan, jika ia mengombinasikan sahamnya di Disney yang ia beli pada tahun 1966 dan 1995, maka ia memiliki saham Disney sebesar 8,6 persen.

Jika diuangkan, ia memiliki uang sebanyak lebih dari 21 miliar dolar AS saat ini! Dengan kata lain, dalam hidupnya sebagai seorang investor, Warren kehilangan sekitar 20 miliar dolar AS.

Yuk gabung diskusi sepak bola di sini ...
Disclaimer: Berita ini merupakan kerja sama Republika.co.id dengan Warta Ekonomi. Hal yang terkait dengan tulisan, foto, grafis, video, dan keseluruhan isi berita menjadi tanggung jawab Warta Ekonomi.
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement