Jumat 06 Sep 2019 10:20 WIB

Bicara Super Cepat, Taktik Jualan Manipulatif?

Miliarder dunia mengingatkan jangan percaya dengan orang yang bicara super cepat

Rep: wartaekonomi.co.id/ Red: wartaekonomi.co.id
Waspada! Ini Taktik Manipulatif Menurut Miliarder. (FOTO: CNBC.com)
Waspada! Ini Taktik Manipulatif Menurut Miliarder. (FOTO: CNBC.com)

Warta Ekonomi.co.id, Jakarta -- Ray Dalio selaku miliarder dunia mengingatkan kepada seluruh masyarakat agar lebih waspada terhadap orang yang berkomunikasi dengan cara super cepat. Baginya, itu merupakan salah satu taktik manipulatif.

Melansir dari CNBC (6/9/2019), "jika Anda pernah mendapati lawan bicara yang menawarkan suatu produk, namun cara bicaranya begitu cepat, Anda patut hati-hati," demikian kata Ray.

Mereka melakukan itu dengan maksud agar omongan mereka tidak sempat tersaring oleh pikiran si pendengar.

Baca Juga: Kontras dengan Steve Jobs, Miliarder Ini Cinta Kritikan

Taktik ini efektif jika si pendengar malah terbawa oleh "ritme" si pembicara ketimbang berpikir kritis.

"Berbicara cepat terutama efektif jika digunakan kepada orang yang takut terlihat bodoh," tulisnya dalam buku Principles: Life and Work.

Dalio mengajak para masyarakat agar membentengi diri dari hal tersebut. Ketika Anda dalam situasi itu, jangan ragu untuk meminta pembicara mengulang perkataannya.

"Pahami bahwa adalah tanggung jawabmu untuk memahami sesuatu dan jangan menindaklanjuti pembicaraan sampai kamu paham," ujarnya.

Baca Juga: Miliarder Ini Ajak Pebisnis Bantu Para Pengungsi di Dunia

Dalio pun menyarankan pemberian aturan "dua menit" agar pembicara menuangkan pemikirannya tanpa interupsi.

Tambahan informasi, Ray Dalio merupakan miliarder yang menaruh prioritas pada komunikasi. Ia begitu mencintai kritik sampai melarang seluruh karyawannya untuk tidak mengungkapkan keluhan.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Disclaimer: Berita ini merupakan kerja sama Republika.co.id dengan Warta Ekonomi. Hal yang terkait dengan tulisan, foto, grafis, video, dan keseluruhan isi berita menjadi tanggung jawab Warta Ekonomi.
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement