Warta Ekonomi.co.id, Surakarta --- Modus penipuan yang mengatasnamakan perusahaan besar masih marak terjadi hingga saat ini. Salah satunya, yang mengatasnamakan Gojek Indoenesia.
Ditinjau dari rekaman percakapan telepon yang beredar di WhatsApp, penipu itu awalnya mengaku sebagai karyawan Gojek. Kemudian, ia bertanya soal beberapa hal, seperti periode penggunaan Gojek, hingga seberapa sering si korban menggunakan Gopay.
"Jika Anda mendapatkan telepon dari pihak yang mengatasnamakan pihak GOJEK dan menanyakan kode verifikasi atau kode rahasia Anda seperti contoh di atas, JANGAN pernah memberi tahu kode tersebut kepada penelepon karena pihak GOJEK tidak pernah meminta kode verifikasi atau kode rahasia Anda untuk kepentingan apapun," tulis Gojek dalam blog resminya.
Lalu, penipu mencoba mengimi-imingi korban dengan hadiah besar. Nominalnya bervariasi, bahkan bisa mencapai Rp3,3 jutaan. Penipu menggunakan modus hadiah (reward) jika pengguna sudah lama menggunakan platform Gojek dan layanan-layanan di dalamnya.
Kemudian, penipu akan mulai meminta kode verifikasi akun Gojek yang disebut One Time Password (OTP). Seharusnya, pengguna tak membagikan kode itu untuk menghindari peretasan akun.
Jika disimpulkan, penipuan tersebut memiliki pola sebagai berikut:
1. Bertele-tele meminta informasi korban.
2. Modus Mendapatkan Hadiah.
3. Meminta Kode Verifikasi
4. Bersikeras Meminta Kode