EKBIS.CO, JAKARTA -- PT Pertamina (Persero) ikut mendukung rencana pemerintah menerapkan distribusi tertutup terhadap subsidi liquified petroleum gas (LPG) atau elpiji 3 kilogram (kg). VP Corporate Communication Pertamina, Fajriyah Usman mengatakan turut berpartisipasi melakukan sejumlah persiapan dalam uji coba pengendalian subsidi elpiji 3 kg sejak Maret hingga April 2019 yang merupakan program Tim Nasional Percepatan Penanggulangan Kemiskinan (TNP2K).
"Untuk subsidi tertutup memang sudah diujicobakan," ujar Fajriyah saat dihubungi Republika.co.id di Jakarta, Ahad (8/9).
Selama uji coba, kata Fajriyah, Pertamina memastikan availability produk dan menyiapkan serta mengedukasi pangkalan elpiji terdekat supaya paham dengan proses uji coba. Mengenai penerapan distribusi tertutup, Fajriyah menyampaikan bukan menjadi kewenangan Pertamina.
"Saat ini, kami menunggu arahan selanjutnya dari TNP2K," ucap Fajriyah.
Pengamat Energi dari Universitas Gajah Mada (UGM) Yogyakarta, Fahmi Radhi, menilai penyaluran subsidi terhadap liquified petroleum gas (LPG) 3 kilogram (kg) atau elpiji, selama ini salah sasaran. Hal itu terjadi lantaran penyalurannya menggunakan distribusi terbuka.
"Siapa pun bisa membeli LPG subsidi," ujar Fahm, Ahad.
Menurut Fahmi, agar subsidi elpiji dapat tepat sasaran dan tidak terjadi kebocoran subsidi, maka distribusi elpiji harus menggunakan distribusi tertutup. Mekanismenya, masyarakat yang berhak memperoleh subsidi diberikan kartu untuk membeli elpiji 3 kg dengan harga subsidi.
"Sedangkan konsumen yang mampu, membeli elpiji 3 kg dengan harga keekonomian," ucap Fahmi.
Fahmi menilai, Pertamina sebenarnya sudah siap menjual elpiji 3 kg dengan distribusi tertutup, namun dia katakan, penentuan masyarakat miskin yang berhak menerima subsidi ditetapkan Kementerian Sosial.