Ahad 15 Sep 2019 12:01 WIB

Duh! Jelang IPO, Startup Ini Malah Ditinggal oleh Petingginya

IPO WeWork tampaknya bertentangan dengan keinginan investor terbesarnya, Soft Bank

Rep: wartaekonomi.co.id/ Red: wartaekonomi.co.id
Duh! Jelang IPO, Startup Ini Malah Ditinggal oleh Petingginya. (FOTO: Instagram/wework)
Duh! Jelang IPO, Startup Ini Malah Ditinggal oleh Petingginya. (FOTO: Instagram/wework)

Warta Ekonomi.co.id, -- Jelang melantai di bursa, startup ruang kerja bersama WeWork justru harus kehilangan satu pejabat eksekutifnya, Jennifer Skyler. Sang petinggi meninggalkan posisinya untuk jabatan Kepala Manajer Urusan Perusahaan di perusahaan multinasional sektor keuangan, American Express.

Skyler akan menempati posisi barunya dua pekan lagi, tepatnya pada 23 September, saat musim gugur dimulai, menurut laporan TechCrunch, dilansir Kamis (12/9/2019).

"Beberapa tahun ini merupakan perjalanan luar biasa yang siap saya akhiri menjelang IPO (Initial Public Offering) perusahaan," begitu kata Skyler.

Baca Juga: Mengintip Prospek Warabala Coworking Space di Indonesia

Skyler bergabung dengan WeWork empat tahun lalu sebagai tim komunikasi pertama, setelah menjadi Direktur Komunikasi di Facebook di New York selama tiga tahun. Ia bergabung dengan WeWork sebagai Kepala Urusan Publik Global. Tahun lalu, ia dipromosikan menjadi Kepala Petugas Komunikasi.

Perlu dicatat, eksekutif komunikasi WeWork lainnya, Dominic McMullen mengatakan kepada jaringannya pada akhir Juli, setelah menjadi seorang ayah dalam beberapa tahun terakhir, ia memutuskan untuk mengambil cuti untuk menghabiskan waktu bersama keluarganya di Brooklyn untuk saat ini.

Sekadar informasi, rencana IPO WeWork tampaknya bertentangan dengan keinginan investor terbesarnya, SoftBank, yang khawatir soal penilaian pasar publik terhadap startup itu.

Yuk gabung diskusi sepak bola di sini ...
Disclaimer: Berita ini merupakan kerja sama Republika.co.id dengan Warta Ekonomi. Hal yang terkait dengan tulisan, foto, grafis, video, dan keseluruhan isi berita menjadi tanggung jawab Warta Ekonomi.
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement