Jumat 13 Sep 2019 09:30 WIB

Bisnis Taksi Udara, Miliarder China Investasi 55 Juta Dolar

Ia bermitra dengan Volocopter bertujuan meluncurkan layanan taksi udara di negaranya.

Rep: wartaekonomi.co.id/ Red: wartaekonomi.co.id
Luncurkan Layanan Taksi di Udara, Miliarder China Investasi US$55 Juta. (FOTO: Forbes)
Luncurkan Layanan Taksi di Udara, Miliarder China Investasi US$55 Juta. (FOTO: Forbes)

Warta Ekonomi.co.id, Jakarta -- Miliarder asal China, Li Shufu bakal mengembangkan transportasi terbang melalui perusahaan miliknya, Zhejiang Geely Holding Group. Ia telah menggelontorkan dana 50 juta euro (55 juta dolar AS) untuk berinvestasi di Volocopter Jerman.

Seperti yang dikutip Warta Ekonomi dari Forbes (11/9/2019), Li Shufu memiliki perusahaan yang bergerak sebagai produsen mobil China yang mengeluarkan Geely dan Volvo. Kemudian, ia akan bermitra dengan Volocopter bertujuan meluncurkan layanan taksi udara di negaranya.

Baca Juga: Cerita Aneh di Balik Lemari Para Miliarder Amerika

Pada 2017, Geely membeli perusahaan mobil terbang yang berbasis di Massachusetts, Terrafugia. Saat ini pihaknya sedang mengurusi persetujuan aturan pesawat dua kursi dengan sayap lipat yang dapat digerakkan dan berjalan.

Pembuat mobil Jerman Daimler yang sebelumnya berinvestasi di Volocopter juga berpartisipasi dalam putaran C yang membuat total dana Volocopter menjadi 85 juta euro (94 juta dolar AS). Sekadar diketahui, Geely memiliki 9,7 persen saham di Daimler.

Baca Juga: Usai Jack Ma, Ada Satu Lagi Miliarder China yang Putuskan untuk Pensiun

Volocopter adalah salah satu yang terdepan dari sekitar 200 pesawat VTOL listrik yang sedang berjalan. Taksi udara bertenaga listrik ini dijuliki VoloCity.

VoloCity ini dirancang untuk mengangkut dua penumpang dengan tas tangan maksimum 21,5 mil dengan kecepatan udara 68 mph. VoloCity ditargetkan akan terbang pada tiga tahun ke depan.

Yuk gabung diskusi sepak bola di sini ...
Disclaimer: Berita ini merupakan kerja sama Republika.co.id dengan Warta Ekonomi. Hal yang terkait dengan tulisan, foto, grafis, video, dan keseluruhan isi berita menjadi tanggung jawab Warta Ekonomi.
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement