Warta Ekonomi.co.id, Surakarta
Penundaan IPO WeWork bagaikan pukulan lain bagi SoftBank, yang telah menanamkan modal dalam jumlah besar melalui Vision Fund di startup itu. Dari segi positifnya, penundaan itu menyelmatkan SoftBank dari kewajiban menuliskan nilai investasi senilai US$10,65 miliar lewat Vision Fund.
"WeWork diperkirakan akan menunggu hingga pertengahan Oktober awal untuk melantai di bursa. Namun, SoftBank ingin waktunya diundur lebih lama lagi," lapor Wall Street Journal, seperti dilansir dari Guardian, Rabu (18/9/2019).
Baca Juga: Habis Tunda IPO, Startup Ini Langsung PHK Karyawan! Segini Jumlahnya
Pekan lalu, SoftBank mendesak We Company untuk menunda IPO sebab penilaian perusahaan turun hingga berada di kisaran US$5 miliar-US$10 miliar, kurang dari seperempat prediksi valuasi yang mencapai US$47 miliar.
Saat ini, WeWork dalam kondisi terdesak. Perusahaan perlu menawarkan saham ke publik pada akhir tahun untuk memenuhi syarat pinjaman US$6 miliar guna mendanai program ekspansi masif.
Lebih lanjut, kemarin nilai obligasi WeWork turun karena kesempatan untuk menghimpun US$3 miliar yang ditargetkan lewat IPO tak akan datang dalam waktu dekat. Bahkan, WeWork dikabarkan memecat kurang dari 10 karyawannya di unit New York setelah penundaan IPO.
Bagi miliarder di balik SoftBank, Masayoshi Son, kegagalan WeWork terjadi setelah terpuruknya Uber pasca-IPO di tahun ini.
Vision Fund dilaporkan kehilangan sekitar $ 600 juta atas investasinya di Uber, saat saham perusahaan taksi daring itu menurun di New York. Investasi di aplikasi Slack pun kinerjanya buruk, karena saham turun 30% setelah go public pada Juni lalu.