Warta Ekonomi.co.id, -- Bank Sentral Eropa (ECB) menilai mata uang digital seperti Libra milik Facebook akan mengganggu sistem keuangan. Pasalnya, kehadirannya memaksa bank sentral untuk berinovasi ataupun mengambil peran global yang dapat merusak dominasi dolar.
Berupaya menciptakan jaringan pembayaran global yang murah, Facebook mengumumkan rencana peluncuran Libra di tahun depan. Agaknya, wacana itu membuat regulator global harus memutar otak untuk menyusun aturan baru.
"Inisiatif 'stablecoin' global seperti Libra, terbukti akan mengganggu dari beragam sisi. Kehadirannya merupakan buah dari kemajuan teknologi yang cepat, globalisasi, dan preferensi konsumen," kata Anggota Dewan Bank Sentral Eropa, Benoit Coeure, dikutip dari Reuters, Rabu (18/9/2019).
Baca Juga: Swiss Nyatakan Siap Bantu Awasi Libra Facebook
Saat yang lain mengutarakan kecemasan akan hadirnya Libra, Coeure justru membeberkan daya tarik mata uang itu; merisak dominasi dolar, sesuatu yang bahkan tak bisa dilakukan oleh euro.
Rencananya, Facebook akan menghubungkan Libra dengan WhatsApp sehingga pengguna globalnya bisa memanfaatkan sistem pembayaran terintegrasi itu.
Coeure menambahkan, "biaya transaksi dan pengalihan (lewat mata uang digital) jauh lebih murah dibandingkan saat menggunakan mata uang tradisional di perdagangan lintas batas serta (sektor) keuangan."
Baca Juga: Pepet Regulator Keuangan Swiss, Libra Sudah Mantap Buat Pengguna Facebook?
Menurut anggota dewan ECB itu, Libra merupakan tanda untuk bank-bank sentral global memperkuat upaya dalam memperbaiki sistem pembayaran yang ada, salah satunya dengan berkolaborasi untuk menciptakan mata uang digital bank sentral.
"Setelahnya, bank sentral global bisa bersama-sama menyelidiki kelayakan mata uang digital bank sentral berdasarkan standar teknis umum," pungkasnya.