Ahad 22 Sep 2019 12:12 WIB

Misi ke Bulan Korsel Harus Ditunda Gara-Gara Ini

Korea Selatan ikut berkompetisi menuju Bulan seperti negara-negara lain lakukan

Rep: wartaekonomi.co.id/ Red: wartaekonomi.co.id
Yah. . . Misi ke Bulan Korsel Harus Ditunda Karena. . . .. (FOTO: ESA/Hubble, M. Kornmesser)
Yah. . . Misi ke Bulan Korsel Harus Ditunda Karena. . . .. (FOTO: ESA/Hubble, M. Kornmesser)

Warta Ekonomi.co.id, Bogor

Sejumlah negara berkompetisi untuk meluncurkan pesawat ruang angkasa ke Bulan, termasuk Korea Selatan. Namun, sepertinya rencana mereka itu akan ditunda hingga Juli 2022.

Menurut laman Space Flight Now, awalnya peluncuran pesawat luar angkasa Korea Selatan ke Bulan ke dijadwalkan pada Desember 2020. Penundaan dilakukan karena masalah teknis selama pengembangan. Kabarnya penyelesaian desain pesawat luar angkasa Korea Pathfinder Lunar Orbiter (KPLO) yang akan diluncurkan masih membutuhkan waktu panjang.

"Misi ini sekarang dalam tahap desain terperinci, dan para insinyur bekerja dengan model uji perangkat keras pengorbit sebelum merakit pesawat ruang angkasa KPLO itu sendiri. Misi KPLO akan diluncurkan dengan roket SpaceX Falcon 9 dari Cape Canaveral," kata pihak KARI.

Baca Juga: Dahsyat! Gunung di Luar Bumi Ini Bakal Meletus dalam Waktu Dekat!

KARI mengatakan, berat peluncuran pengorbit bulan, atau massa basah, telah tumbuh dari 1.212 pon (550 kilogram) menjadi 1.494 pon (678 kilogram). Para insinyur khawatir peningkatan berat akan membatasi jumlah propelan yang dapat dimuat ke dalam pesawat ruang angkasa, mengurangi masa operasi misi setelah tiba di orbit di sekitar bulan.

Manajer misi telah mengubah rencana penerbangan KPLO untuk mempertahankan masa operasi satu tahun yang direncanakan misi.

"Pesawat ruang angkasa itu semula seharusnya menuju ke orbit melingkar kira-kira 60 mil (100 kilometer) di atas bulan untuk misinya selama setahun. Pesawat ruang angkasa KPLO sekarang akan terbang selama sembilan bulan dalam orbit elips, atau berbentuk telur, berkisar antara 60 mil dan 180 mil (300 kilometer) di atas permukaan bulan, kemudian bermanuver ke orbit melingkar setinggi 60 mil selama tiga bulan. pengamatan sains," jelas KARI.

Para pejabat Korea Selatan melakukan tinjauan internal terhadap misi tersebut, kemudian berkonsultasi dengan para ahli independen di bidang luar angkasa sebelum memutuskan untuk menerima pertumbuhan bobot, mempertahankan desain pesawat ruang angkasa saat ini, dan menunda peluncuran ke Bulan dari Desember 2020 hingga Juli 2022.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Disclaimer: Berita ini merupakan kerja sama Republika.co.id dengan Warta Ekonomi. Hal yang terkait dengan tulisan, foto, grafis, video, dan keseluruhan isi berita menjadi tanggung jawab Warta Ekonomi.
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement