Warta Ekonomi.co.id, Jakarta
Perusahaan e-commerce, Blibli.com, memamerkan fitur terbaru miliknya, yakni Pick Delivery Time. Fitur terbaru tersebut memfasilitasi pengguna untuk memilih waktu sampai atas pengiriman barang yang dipesan.
"Jadi, customer bisa memilih kapan dia ingin menerima pesanannya, kapan pesanan itu sampai di alamat kiriman mereka," ujar VP Business Growth Blibli.com, Tatum Ona Kembara, di Jakarta, Senin (23/9/2019).
Fitur Pick Delivery Time sendiri memiliki tiga pilihan waktu, yakni pukul 08.00-12.00, 12.00-15.00, dan 15.00-18.00 WIB. Nantinya, pesanan akan diantarkan sesuai dengan rentang waktu yang dipilih oleh pengguna.
Baca Juga: Kembangkan Digitalisasi Bisnis Pariwisata, Kemenpar Teken MoU dengan Blibli.com
Tatum menyebut, fitur yang sudah dirilis sejak 13 September 2019 ini belum pernah sama sekali mengalami keterlambatan.
"Kita sejak 13 September 2019 itu 100% pengirimannya selalu on-time," kata Tatum.
Lanjutnya, fitur yang berumur 10 hari ini untuk sementara hanya akan mencakup wilayah Jakarta. Target pengembangan fitur ini akan memperluas cakupannya hingga Jabodetabek, kemudian hingga kota-kota lainnya. Fitur ini juga untuk sementara baru bisa beroperasi di hari Senin hingga Jumat.
Produk dari Blibli yang bisa menggunakan fitur anyar ini untuk sementara masih produk makanan beku. Ke depannya, fitur ini akan dikembangkan agar produk dari kategori lain dapat menggunakan Pick Delivery Time.
Baca Juga: Cara Blibli Puaskan Pelanggan, Gabungkan Sentuhan Manusia dan Teknologi AI
"Pick Delivery Time akan terus kami kembangkan sehingga menjadi layanan andalan untuk pengiriman produk-produk di luar produk makanan beku yang tersedia di kategori Bliblimart maupun produk-produk di kategori lainnya," kata Tatum.
Tatum juga menyebut bahwa fitur ini adalah yang pertama di kalangan perusahaan e-commerce di Indonesia.
"Kita adalah yang pertama di Indonesia membuat fitur ini," ujarnya.
Baca Juga: Siapkan Hadiah Tabungan Online, Bank Muamalat Gandeng Blibli.com
Dengan sudah berjalannya fitur ini beberapa hari, Tatum mengatakan adanya kenaikan transaksi dari produk makanan beku. Tatum menargetkan akan ada peningkatan transaksi dari kategori produk lain yang akan ditambahkan di fitur ini.
"Di frozen-nya (makanan beku) saja paling tidak naik dua kali lipat. Setiap kita tambahkan kategori baru, kita ingin agar kategori itu naik (penjualannya) dua kali lipat dari sebelumnya," katanya.