EKBIS.CO, JAKARTA -- PT Kereta Cepat Indonesia Cina meminta Kementerian Perhubungan (Kemenhub) untuk segera membuat standar kompetensi masinis khusus transportasi kereta cepat. Direktur Utama KCIC, Chandra Dwiputra, mengatakan, dibutuhkan waktu sekitar satu tahun untuk melatih para calon masinis mengoperasikan Kereta Cepat Jakarta-Bandung.
"Kita minta Kemenhub untuk (menetapkan) sertifikat layak operasi. Di situlah pengujiannya termasuk untuk masinis kereta cepat," kata Chandra kepada wartawan di Kementerian Koordinator Perekonomian, Selasa (1/10).
Menurut Chandra, dibutuhkan 36 masinis untuk Kereta Cepat Jakarta-Surabaya. Sementara itu, kereta cepat tersebut ditargetkan beroperasi pada semester II 2021 atau kurang dari dua tahun lagi. Karenanya, Chandra meminta Kemenhub untuk segera membuat kompetensi dasar agar bisa memberikan sertifikat.
Masinis kereta cepat, jelas Chandra, berbeda dengan masinis kereta api reguler biasanya. Sebab, kereta cepat akan melaju dengan kecepatan 350 kilometer per jam. Dibutuhkan keahlian lebih untuk bisa mengoperasikan mesin kereta dengan benar.
Apalagi, Kereta Cepat Jakarta-Bandung merupakan yang pertama di Indonesia sehingga faktor keamanan menjadi prioritas KCIC. Dia mengatakan, KCIC akan segera membuka rekrutmen masinis mulai tahun ini. Selain masinis, tenaga pusat kontrol serta teknisi ahli juga akan direkrut. Tenaga yang dibutuhkan KCIC beragam, mulai dari yang telah berpengalaman maupun fresh graduate.
Pada Senin (30/9), proyek Kereta Cepat Jakarta Bandung telah memasuki fase instalasi girder seberat 900 ton atau jalur kereta di Cikarang Barat. Disisi lain, sistem operasional dan perawatan kereta cepat telah disiapkan dengan matang. Termasuk, dalam manejemen sumber daya manusia hingga pengembangan Transit Oriented Development (TOD) dan bisnis nonkereta.
Dari sisi tenaga kerja, KCIC sebagai pemilik proek telah melakukan perekrutan tenaga kerja. Pada saat operasionalnya nanti, setidanya 1.500 personer profesional bakal terlibat.