Jumat 04 Oct 2019 03:05 WIB

Ada 172 Aplikasi Berbahaya di Android, Begini Cara Menghindarinya!

Ada 172 Aplikasi Berbahaya di Android, Begini Cara Menghindarinya!

Rep: wartaekonomi.co.id/ Red: wartaekonomi.co.id
Ada 172 Aplikasi Berbahaya di Android, Begini Cara Menghindarinya!. (FOTO: Tech Crunch)
Ada 172 Aplikasi Berbahaya di Android, Begini Cara Menghindarinya!. (FOTO: Tech Crunch)

Warta Ekonomi.co.id, Surakarta

Aplikasi berbahaya di Android meningkat dengan cepat saat ini, berdasarkan laporan dari para lembaga keamanan. Yang terbaru datang dari Peneliti Keamanan ESET, Lukas Stefanko yang merinci aplikasi berbahaya Google Play pada September lalu.

Analisis milik Stefanko menunjukkan adanya 172 aplikasi berbahaya dengan lebih dari 335 juta pemasangan yang ditemukan di toko aplikasi Google. Pemasangan aplikasi itu tentu jauh lebih lama dari September.

“Pada Agustus, saya melaporkan aplikasi spyware berbahaya muncul di Play Store dua kali. Itu terjadi setelah peneliti Trend Micro melaporkan aplikasi yang mengandung adware sudah diunduh 8 juta kali,” kata salah satu jurnalis Forbes, Kate O’Flaherty, dikutip Rabu (2/10/2019).

Baca Juga: Dear Pengguna Android, Cepat Uninstall 4 Aplikasi 'Made in China' Ini!

Sementara itu, pada Septemer lalu, kontributor Forbes, Zak Doffman melaporkan, aplikasi dengan lebih dari 500 juta unduhan ternyata mengandung adware berbahaya.

Adware sendiri jadi tipe serangan terbanyak, tersemat di dalam 48 aplikasi yang diunduh lebih dari 300 juta kali. Penipuan berlangganan jadi sektor lain yang perlu diperhatikan, ada di 15 aplikasi dengan 20 juta pemasangan. Selanjutnya, ada 57 aplikasi dengan total 14,5 juta pemasangan yang mengandung iklan tersembunyi.

Bagaimana Peran Google dalam Hal Ini?

Para pengguna Android khawatir kalau Google Play tak mengendalikan peredaran aplikasi-aplikasi berbahaya itu, menurut laporan Forbes.

Data aplikasi berbahaya itu menyoroti masalah yang sedang dihadapi oleh Google, menurut Peneliti Keamanan, Sead Wright. “Sayangnya, masalah seperti ini tampaknya makin buruk, langkah Google untuk menanganinya jadi satu hal yang menarik,” katanya.

Dengan banyaknya pemain di dalam ekosistem Android, ditambah dengan kebijakan toko aplikasi Google yang kurang ketat dibandingkan Apple, menghindari aplikasi berbahaya memerlukan kecermatan penggunanya.

Wright menyarankan pengguna untuk hanya memasang aplikasi yang digunakan sehari-hari. Pengguna juga perlu memerhatikan rincian izin yang diperlukan. “Jika Anda memasang aplikasi senter, tetapi meminta untuk mengakses kontak, itu artinya aplikasi tersebut berbahaya,” ujar Wright lagi.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Disclaimer: Berita ini merupakan kerja sama Republika.co.id dengan Warta Ekonomi. Hal yang terkait dengan tulisan, foto, grafis, video, dan keseluruhan isi berita menjadi tanggung jawab Warta Ekonomi.
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement