Warta Ekonomi.co.id, -- Studi terbaru dari perusahaan multinasional Wells Fargo menyebutkan, perbankan akan terpukul dengan kecanggihan teknologi, dengan prediksi pengurangan jumlah pekerjaan besar-besaran dalam satu dekade ke depan.
Berdasarkan studi tersebut, sekitar 200 ribu posisi di industri perbankan Amerika Serikat (AS) akan digantikan oleh robot selama 10 tahun ke depan. Posisi-posisi di kantor pusat, kantor cabang, pusat layanan konsumen, dan karyawan akan dikurangi sekitar 1/5 hingga 1/3.
“Akan terjadi perubahan yang signifikan dalam pusat kontak perusahaan, baik secara internal maupun eksternal,” kata Partner dari perusahaan konsultan Deloitte, Michael Tang dalam laporan Wells Fargo, dilansir dari Bloomberg, Senin (7/10/2019).
Baca Juga: Di Negara 'Mantan Musuh' Amerika, Manusia Sudah Tergantikan oleh Robot! Duh . . . .
Wells Fargo berkolaborasi dengan para eksekutif bank, perusahaan konsultan, dan pemain lain di sektor keuangan guna memprediksi dampak teknologi otomatisasi terhadap pemangkasan tenaga kerja di perbankan. Sebelumnya, McKinsey & Co juga memprediksi, kehadiran robot akan mengurangi hingga 1/3 tenaga kerja bank.
Tang menambahkan, “kami sudah melihat tanda-tanda itu dengan kemunculan chat bot. Beberapa orang bahkan tak tahu, pertanyaan mereka sudah dapat dijawab oleh mesin kecerdasan buatan.”
Sektor finansial AS menggolontorkan investasi teknologi dalam jumlah signifikan, sekitar US$150 miliar per tahun, menurut Analis Senior di Wells Fargo Securities kepada RT Business. Industri tersebut, katanya, telah mengungguli pasar hingga 70% pada abad ini. Namun, investasi teknologi harus tetap dilakukan untuk memotong biaya yang dikeluarkan, khususnya oleh bank-bank besar.
Mayo menyampaikan, “dekade selanjutnya seharusnya menjadi yang terbesar bagi teknologi perbankan. Anda akan melihat modal terbesar dalam transformasi tenaga kerja (dari manusia ke robot).”
Jumlah kantor pusat untuk investasi perbankan dan perdagangan pun turun untuk kelima kalinya pada 2018, berdasarkan data Coalition Development Ltd.
Bahkan, R. Marthin Chaves dari Goldman Sachs Group mengatakan, semua trader diprediksi membutuhkan keterampilan coding untuk bisa berhasil di Wall Street.