Rabu 09 Oct 2019 06:07 WIB

Sudah Dipecat, Mantan Bos WeWork Ternyata Masih Ngutang

Valuasi WeWork sekarang ditaksir tinggal 10 miliar dolar AS.

Rep: wartaekonomi.co.id/ Red: wartaekonomi.co.id
Sudah Dipecat, Mantan Bos WeWork Ternyata Masih 'Ngutang'. (FOTO: Jeforum)
Sudah Dipecat, Mantan Bos WeWork Ternyata Masih 'Ngutang'. (FOTO: Jeforum)

Warta Ekonomi.co.id, Surakarta

Mantan Bos WeWork, Adam Neumann harus membayarkan utang kepada sejumlah bank dan dilaporkan sedang mengajukan persyaratan kredit baru pasca-IPO (Initial Public Offering) perusahaan dibatalkan.

Bersama dengan para pemberi pinjaman, meliputi JPMorgan, UBS, dan Credit Suisse, Neumann mendiskusikan persyaratan baru yang berpotensi mengharuskannya menjaminkan sejumlah properti atau aset lain untuk membayar utangnya.

“Dalam beberapa kasus, perjanjian seperti itu dikenal sebagai jaminan pribadi,” jelas narasumber yang tak mau disebutkan namanya kepada Business Insider, Selasa (8/10/2019).

Baca Juga: Bos SoftBank Paksa CEO WeWork Mengundurkan Diri

Neumann menentukan batas kredit 500 juta dolar AS dengan bank-bank tersebut sebelum WeWork merencanakan IPO. Lebih lanjut, ia sudah menarik pinjaman sebesar 380 juta dolar AS dan berencana membayarnya.

Pembicaraan soal syarat pembayaran terbaru masih dapat berubah, menurut para narasumber. Namun, juru bicara Neumann membantahnya dengan mengatakan, “tidak ada ketentuan yang ditetapkan.”

Awalnya, Neumann berniat membayar pinjaman dengan menyerahkan saham publik atau menggunakan uang tunai dari penjualan saham di bursa. Dengan ditundanya IPO, Neumann dan pemberi pinjaman perlu memikirkan opsi pembayaran utang yang lain.

Kedua pihak juga perlu mempertimbangkan masa depan WeWork. Pada Januari lalu, WeWork bernilai 47 miliar dolar AS. Tetapi saat mengajukan prospektus IPO-nya pada Agustus, beberapa investor pasar publik dan bankir menduga valuasi perusahaan itu mungkin berada di angka 10 miliar dolar AS.

Biasanya, pada pinjaman seperti ini, pemberi pinjaman akan mempertimbangkan penurunan nilai WeWork dan mengharuskan peminjam untuk mengirim jaminan tambahan. Praktik ini dikenal sebagai panggilan margin.

"Jika harga saham biasa Kelas A kami turun ke tingkat yang menghasilkan margin call, tidak ada pembayaran pinjaman, Neumann akan diminta untuk menjaminkan saham tambahan dari saham biasa Kelas A atau uang tunai sebagai jaminan,” jelas perusahaan dalam prospektus IPO-nya.

Juru bicara untuk WeWork, JPMorgan, UBS, dan Credit Suisse menolak berkomentar.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Disclaimer: Berita ini merupakan kerja sama Republika.co.id dengan Warta Ekonomi. Hal yang terkait dengan tulisan, foto, grafis, video, dan keseluruhan isi berita menjadi tanggung jawab Warta Ekonomi.
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement