EKBIS.CO, JAKARTA -- Penyaluran Kredit Usaha Rakyat (KUR) PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BRI) di kuartal III 2019 sebesar Rp 67,6 triliun kepada lebih dari 3,2 juta debitur. Capaian tersebut mencapai 77,7 persen dari total yang diberikan oleh pemerintah sebesar Rp 86,97 triliun.
"Pada Desember 2019, BRI optimistis target plafon yang diberikan pada tahun 2019 akan tercapai," ujar Sekretaris Perusahaan, Hari Purnomo kepada Republika.co.id, Selasa (8/10).
Hari merinci, BRI mencatatkan realisasi KUR mikro sebesar Rp 59,4 triliun atau 79,6 persen dari target. Sedangkan KUR kecil, BRI telah menyurkannya sebesar Rp 8,0 triliun atau 66,4 persen dari target, dan KUR TKI sebesar Rp 122 miliar atau 55,1 persen dari target.
Sementara bila dilihat per sektor, penyaluran KUR terbesar yaitu di sektor produksi khususnya pertanian dan perikanan sekitar 60 persen dengan nilai mencapai Rp 18,7 triliun pada Agustus 2019. Sementara itu, sisanya diberikan kepada Industri Pengolahan 15 persen dan lainnya 25 persen.
Di sisi lain, BRI masih mampu mejaga nilai NPL KUR dengan baik. "Tercatat pada Agustus 2019, Nilai NPL KUR BRI hanya sebesar 1,16 persen," tutur Hari.
Hari mengatakan, BRI memiliki program untuk terus meningkatkan sektor produksinya. Salah satunya adalah menggarap sektor pertanian dan perikanan dengan mengoptimalkan program pemerintah yang terkait bantuan ke sektor produksi seperti Kartu Tani, Kehutanan Sosial.
Selain itu, BRI juga memiliki Agen BRIlink yang hampir mencapai 400 ribu agen. Para agen ini diharapkan dapat meningkatkab aksesibilitas para calon debitur di sektor produksi KUR.
Tidak hanya itu, lanjut Hari, BRI juga melakukan pendampingan untuk peningkatan kapasitas produksi kepada pelaku di sektor pertanian dan perikanan. Sehingga, debitur dapat berorientasi ekspor sesuai dengan tahap pelatihan yang diberikan BRI yaitu go digital, go online dan go modern melalui Indonesia Mall dan BRIcunbator.