Warta Ekonomi.co.id -- Blackberry memang tak lagi merajai pasar ponsel pintar. Namun, perusahaan itu kini justru bertransisi menjadi produsen perangkat lunak seutuhnya.
CEO Blackberry, John Chen, menguraikan langkah yang telah diambil perusahaan selama 12 bulan terakhir dalam mendorong adopsi Internet of Things (IoT) dan perangkat keamanan. Memang, sejak berhenti memproduksi perangkat keras pada 2015, Blackberry fokus menggarap pasar perangkat lunak, bermitra dengan platform keamanan Spark untuk melindungi perangkat IoT.
Menurutnya, Blackberry telah menghubungkan 500 juta titik akhir di seluruh dunia. “Itu sebenarnya angka yang kecil untuk BlackBerry jika dibandingkan jumlah perangkat yang ada di luar sana,” jelas Chen, dikutip dari TechRadar, Selasa (8/10/2019).
Baca Juga: Masuki Bisnis AI, Blackberry Digandeng Land Rover
Bos Blackberry menjabarkan visi perusahaan untuk menyediakan infrastruktur keamanan titik akhir, dari komunikasi, platform, hingga manajemen otentikasi.
“Kini kami menjalankan layanan di setiap bagian, tapi kami tetap memprioritaskan untuk mengamankan semua pengguna aplikasi IoT,” tambahnya.
Blackberry telah menekuni lini itu setelah mengakuisisi perusahaan keamanan berbasis kecerdasan buatan (AI) yang menghabiskan biaya US$1,4 miliar.