Startup Sampingan meraih pendanaan pra-seri A senilai 1,5 juta dolar AS yang dipimpin oleh Golden Gate Ventures, Antler, dan beberapa angel investor. Sejak diluncurkan pada Januari 2019, Sampingan telah berkembang dari sebuah tim dengan tiga anggota penuh, menjadi 60 anggota penuh.
Dengan jumlah SDM yang semakin besar dan pendanaan yang didapatkan, Sampingan berencana untuk mempercepat pertumbuhan bisnisnya dengan menyediakan lebih banyak opsi untuk bisnis-bisnis yang ingin menggunakan jasa mereka.
Sampingan sendiri telah memiliki lebih dari 150 ribu mitra pekerja independen (agen) di dalam platform-nya untuk menyelesaikan berbagai tugas-tugas pekerjaan rekan bisnis seperti akuisisi toko atau pengumpulan data dengan cepat dan efisien.
Dalam pekerjaannya, Sampingan memiliki sejumlah ketua tim lapangan untuk memantau performa agen dan memaksimalkan efisiensi. Metode ini didorong oleh tiga prinsip utama Sampingan yakni kecepatan, kualitas, dan biaya, yang telah terbukti menghemat biaya pekerja rekan bisnis Sampingan hingga 70%.
Peluang bisnis tersebut didorong oleh perkembangan ekonomi Indonesia yang pesat, ditandai dengan banyaknya unicorn asal Indonesia yang bermunculan belakangan ini. Banyaknya jumlah perusahaan-perusahaan besar baru ini diikuti oleh kebutuhan mereka untuk mendapat pekerja-pekerja yang dapat memberikan hasil dalam waktu yang singkat. Beberapa klien Sampingan seperti Go-Jek, Oyo, Unilever dan Danone.
Justin Hall, Partner Golden Gate Ventures, mengatakan “Sampingan menawarkan nilai yang menarik, yakni kemampuan untuk meluncurkan campaign berskala besar dengan cepat, ekonomis, dan efektif di seluruh Indonesia. Hal ini berkat meningkatnya jumlah masyarakat Indonesia yang semakin akrab dengan dunia digital,” dalam siaran pers, di Jakarta (9/10/2019).
Contoh saja kerja sama Sampingan dengan Moka. Rekan bisnis Sampingan ini berhasil meningkatkan jumlah penggunanya sebesar 20% dengan mengakuisisi toko-toko baru serta meningkatkan transaksi e-wallet mereka.
Begitu juga dengan Stoqo yang telah berhasil menurunkan biaya operasional untuk pengumpulan data di platform mereka sebesar 60%, serta meningkatkan kinerja pengumpulan data mereka sebesar 80% dengan menggunakan agen-agen dari Sampingan.
Dari sudut pandang agen, Sampingan berupaya memberikan kesempatan yang sama bagi semua orang untuk mendapatkan pekerjaan. Dengan meningkatnya tingkat automation pun, sebanyak 16% pekerjaan yang ada saat ini diperkirakan akan hilang pada tahun 2030 nanti.
Dengan rata-rata upah minimum di Indonesia sebesar Rp2,8 juta, mayoritas penduduk Indonesia pun melakukan pekerjaan paruh waktu untuk memenuhi kebutuhan mereka. Saat ini, berbagai pekerjaan paruh waktu yang tersedia di platform Sampingan dapat memberikan seorang super-user penghasilan tambahan hingga Rp9 juta dalam sebulan.
Wisnu Nugrahadi, CEO Sampingan, mengatakan bahwa saat ini pihaknya sedang fokus untuk mengembangkan produk dan teknologi agar semakin mempermudah penggunanya. “Pengembangan dilakukan agar para agen dapat bekerja dengan waktu yang lebih fleksibel,” ujarnya.
www.swa.co.id