EKBIS.CO, JAKARTA -- Pemerintah mendorong pembentukan Pusat Logistik Berikat (PLB) E-Commerce sebagai upaya mengendalikan maraknya peredaran produk-produk impor. Menurut Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita, selama ini produk yang dijual pengusaha di bidang perdagangan online (daring) merupakan produk asing sehingga perlu dilakukan langkah-langkah pengendalian.
"Kami mendorong supaya produk yang sudah ber-SNI wajib agar memenuhi ketentuan tersebut, termasuk juga dilakukan kontrol terhadap aspek kesehatan dan pengendalian produk yang ada di bawah Badan Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM)," kata Enggar dalam diskusi bertajuk "From Local Go Global" di Jakarta, Rabu (9/10).
Enggar berharap para pengusaha skala kecil dan menengah yang melakukan perdagangan daring dapat memanfaatkan platform PLB E-Commerce. "Kami juga akan mengadakan audit untuk mengetahui berapa kapasitas industri perusahaan. Untuk itu kami akan bekerja sama dengan sejumlah kementerian terkait, termasuk Bea dan Cukai, agar volume impor sesuai yang dibutuhkan," ujar Enggar.
Dengan demikian, kata dia, pemerintah dapat mengontrol volume impornya untuk menghindarkan terjadinya manipulasi data impor dan juga kode HS (harmonized system).
Ia menambahkan, PLB E-Commercejuga akan lebih banyak dioptimalkan untuk usaha kecil mikro dan menengah melalui pemanfaatan gudang berikat. "Termasuk pengurusan prosedur ekspor dan impornya secara e-commerce," jelasnya.
Presiden Direktur PT Uniair Indotama Cargo (UIC) Lisa Juliawati mengatakan, ada alternatif yang ditawarkan kepada para eksportir dan importir IKM-UKM, terutama dalam pemanfaatan bahan baku, ekspor dan impor melalui kawasan berikat, yang semuanya dilakukan dengan platform e-commerce secara lebih mudah.
“Saya ingin IKM dan UKM Indonesia bisa lebih maju dan menjadi pemain kelas dunia, seperti yang dilakukan Jack Ma lewat Alibaba.com. Sejak awal Agustus lalu, kami sudah soft launching PLB E-Commerce di Indonesia," kata dia.
Wakil Ketua Umum KADIN Indonesia Bidang Perdagangan Benny Soetrisno mengemukakan, perlunya para eksportir yang ingin menembus pasar ekspor untuk mengetahui dengan pasti selera pasar. Ia juga mendorong produsen menggunakan bahan baku dari dalam negeri. "Ini penting supaya dalam siklus produksinya dapat diukur berapa kebutuhan bahan bakunya," kata dia.