EKBIS.CO, SIGI -- Kementerian Pertanian berkomitmen menciptakan pemerataan pembangunan sektor pertanian. Ditjen Hortikultura Prihasto Setyanto mendorong Sulawesi Tengah menjadi pemasok cabai wilayah Indonesia Timur.
Dia mengatakan perlu strategi khusus untuk menjaga cabai agar pasokannya merata sepanjang tahun. Salah satunya dengan menumbuhkan daerah sentra produksi.
“Seperti di Sulawesi Tengah, secara geografi dan topografi sangat ideal menjadi buffer zone wilayah Indonesia Timur,” ujar Prihasto, Kamis (10/10).
Tahun ini, kata Dirjen yang akrab dipanggil Anton ini, melalui bantuan APBN, pemerintah mengalokasikan bantuan pengembangan kawasan aneka cabai seluas 375 hektare di Sulawesi Tengah.
“Kalau kawasan ini bisa dikelola dengan baik, fluktuasi pasokan dan harga bisa dieliminir,” ucap Anton.
Cabai.
Kepala Dinas Pertanian Sulteng, Tri Iriyani, menyatakan kesiapannya untuk menggarap Indonesia Timur. Ia menyebut saat ini anggaran APBD untuk pengembangan hortikultura cukup besar dan masih akan berlanjut untuk tahun-tahun berikutnya karena adanya pemulihan pasca gempa.
“Tahun depan sekitar Rp 3 miliar. Rencananya akan kami manfaatkan untuk penyiapan sarana pra sarana yang dibutuhkan petani. Terutama pada daerah sentra cabai yang paling terdampak gempa, seperti Sigi yang terputus saluran irigasinya dari Humbasa. Ini akan menjadi PR utama kami, bahwa sarana irigasi dan penyediaan air menjadi prioritas alokasi," ucap Iriyani.
Pengurus kelompok tani Pompey Vay, Muchtar asal Kecamatan Dolo, Kabuaten Sigi menyampaikan terima kasih atas perhatian yang diberikan pemerintah. Dengan dukungan ini, dia dan petani lainnya bisa kembali berbudidaya cabai.
"Kami sangat senang mendapat bantuan dari pemerintah. Ini meringankan beban kami, apalagi sebentar lagi memasuki musim panen raya. Pertanaman cabai di Sigi sangatlah luas, bisa mencapai 150 hektare. Biasanya kami pasok sampai ke Kalimantan Timur, Sulawesi Tenggara dan sebagian ke Sulawesi Barat," ujar Muchtar.
Sebagai informasi, produktivitas cabai besar di Sulawesi Tenggara sebanyak 5,7 ton per hektare dan cabai rawit 6,77 ton hektare. Khusus Kabupaten Sigi, cabai besar 9,86 ton per hektare dan cabai rawit 7,13 ton per hektare. Produksi total Sulteng pada 2018 sebesar 34.037 ton sementara Kabupaten Sigi 2018 sebesar 5.328 ton.