EKBIS.CO, NUSA DUA -- Hari Asuransi tahun ini fokus memberikan edukasi dan literasi, mengenai pentingnya berasuransi untuk perlindungan jangka panjang kepada seluruh lapisan masyarakat. Tahun ini kegiatan Hari Asuransi mengangkat tema "Sejuta Polis untuk Negeri".
Hari Asuransi merupakan kegiatan besar bagi seluruh pelaku di industri asuransi yang diperingati tiap 18 Oktober. Tahun ini kegiatan puncak Hari Asuransi berpusat di Sisi Timur Lapangan Braja Sandi, Renon Denpasar, Bali.
Ketua Umum Dewan Asuransi Indonesia (DAI), Dadang Sukresna, dalam sambutannya memaparkan perayaan Hari Asuransi merupakan bentuk komitmen berkelanjutan DAI bagi masyarakat Indonesia. Melalui tema tahun ini, DAI ingin kembali menjabarkan tujuan bersama untuk meningkatkan pemahaman asuransi.
"Khususnya dalam meningkatkan literasi dan inklusi keuangan dalam mendorong ketersedian akses dan layanan keuangan yang menyentuh seluruh lapisan masyarakat di Indonesia,” kata Dadang dalam siaran persnya, Ahad (20/10).
Kegiatan puncak Hari Asuransi berpusat di Sisi Timur Lapangan Braja Sandi, Renon Denpasar, Bali.
Dalam pelaksanaannya DAI melakukan berbagai kegiatan yang berfokus pada edukasi dan sosialisasi manfaat berasuransi kepada seluruh lapisan masyarakat, baik untuk kalangan internal maupun eksternal industri perasuransian. Termasuk pada kegiatan Hari Asuransi ini.
“Kegiatan ini sekaligus menjadi momentum bagi industri untuk lebih gencar memberikan sosialisasi mengenai pentingnya perlindungan diri melalui Asuransi,” tutur Dadang.
Meskipun di negara-negara lain kegiatan seremonial semacam ini tidak lagi dilakukan, akan tetapi di Indonesia, kegiatan ini bagus dan masih sangat relevan sebagai salah satu upaya bagus untuk mendorong penetrasi kepada masyarakat.
Otoritas Jasa Keuangan (OJK), selalu mendukung kegiatan yang dilaksanakan oleh Dewan Asuransi Indonesia, dan juga asosiasi-asosiasi asuransi yang bernaung dibawahnya, terutama atas kegiatan terkait program sosialisasi melalui peringatan Hari Asuransi 2019.
Kepala Departemen Pengawasan IKNB 2A OJK, Ahmad Nasrullah, memaparkan tema kegiatan "Mari Berasuransi" dan sub tema "Sejuta Polis untuk Negeri" ini, sejalan dengan program pemerintah. Yakni mencanangkan target keuangan inklusif dengan persentase jumlah penduduk dewasa yang memiliki akses layanan keuangan pada lembaga keuangan formal sebanyak 75 persen pada akhir 2019.
OJK berharap melalui kegiatan seremonial ini bisa menjadi semangat industri asuransi untuk terus meningkatkan penetrasi asuransi kepada masyarakat. Melalui literasi dan edukasi pentingnya asuransi sebagai investasi jangka panjang yang dapat mendukung jika sewaktu-waktu dibutuhkan.
"Kami dari OJK sangat mendukung kegiatan ini, apalagi dikonsep apik melalui berbagai kegiatan yang melibatkan masyarakat khususnya di Denpasar," tegasnya.
Festival Hari Asuransi 2019 merupakan upaya DAI untuk menarik massa secara masif dan menciptakan kesadaran akan pentingnya berasuransi. Ini adalah puncak kegiatan asuransi 2019, dari rangkaian kegiatan sebelumnya di 24 kota di Indonesia yang telah di mulai dari awal September 2019 yang lalu.
Ketua Panitia Hari Asuransi 2019, Fachri Adnan, menyampaikan kegiatan literasi asuransi tidak cukup dengan hanya melakukan kegiatan seremonial seperti yang dilakukan saat ini. Akan tetapi industri asuransi harus terus menerus dan secara berkala melakukan literasi kepada masyarakat. Dia menegaskan, industri asuransi, juga akan memanfaatkan pesatnya perkembangan teknologi sebagai bagian infrastruktur dalam melakukan penetrasi di masyarakat.
"Program literasi yang kami Laksanakan diikuti oleh 17.277 peserta, yang terdiri dari para murid SMA dan SMK, dan telah mendapat pengakuan dari Museum Rekor Indonesia (MURI) dan tercatat sebagai rekor ‘Literasi Asuransi kepada Siswa/i SMA/K dengan Peserta Terbanyak di Indonesia," jelas Fachri.
Puncak rangkaian kegiatan Hari Asuransi 2019 dikemas dalam bentuk kemeriahan festival, rangkaian acara diawali dengan kegiatan funwalk yang diikuti oleh lebih 2.000 peserta, terdiri dari para insan asuransi dan masyarakat Bali khususnya generasi milenial. Selanjutnya diisi dengan kemeriahan karnaval, kuliner, atraksi olah raga ekstrem, dan pertunjukan musik.