EKBIS.CO, JAKARTA -- PT Angkasa Pura (AP) II (Persero) mengungkapkan beberapa capaian selama lima tahun terakhir bersama Kementerian Perhubungan (Kemenhub) dalam mengembangkan kebandarudaraan nasional. Direktur Utama AP II Muhammad Awaluddin mengatakan salah satu yang paling berdampak dalam kebandaraudaraan nasional yakni pengembangan Bandara Soekarno-Hatta.
Khususnya, yang paling berdapak signifikan saat dibukanya Terminal 3 Bandara Soekarno-Hatta. Terminal termegah dan terluas di Indonesia dengan kapasitas 25 juta penumpang per tahun itu dibuka perdana pada 9 Agustus 2016.
"Pagi hari sekitar pukul 05.30 WIB di tanggal itu (9 Agustus 2016), Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi meninjau langsung operasional Terminal 3," kata Awaluddin dalam pernyataan tertulisnya, Ahad (20/10).
Awaluddin menjelaskan sejak dibukanya Terminal 3, AP II dan Kemenhub semakin intensif berkoordinasi terkait dengan berbagai pengembangan lainnya di Bandara Soekarno-Hatta. Hasilnya, kata Awaluddin, sejumlah fasilitas kelas dunia bisa dinikmati di Soekarno-Hatta seperti skytrain yang merupakan moda transportasi yang menghubungkan Terminal 1, Terminal 2, Terminal 3 serta stasiun kereta bandara.
Skytrain mulai melayani perpindahan penumpang di dalam kawasan Bandara Soekarno-Hatta sejak 17 September 2017. "Ini sekaligus menandakan hadirnya moda transportasi yang dapat beroperasi tanpa awak pertama kali di Indonesia," tutur Awaluddin.
Setelah Skytrain, Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi mendampingi Presiden Joko Widodo meresmikan operasional Kereta Bandara Soekarno-Hatta. Operasionl kereta Bandara Soekarno-Hatta dimulai pada 2 Januari 2018.
Pengembangan lain di Soekarno-Hatta yakni terminal khusus untuk maskapai berbiaya hemat atau low cost carrier (LCC). Kemudian pada 1 Mei 2019, Ap II menetapkan bahwa Terminal 2F menjadi terminal khusus maskapai berbiaya hemat tersebut.
Selain itu, pengembangan terbaru yang ada di Bandara Soekarno-Hatta taitu dibukanya landasan pacu ketiga untuk penerbangan pesawat komersial pada 15 Agustus 2019. Pengembangan sisi udara di Soekarno-Hatta juga mencakup pembangunan east connecting taxiway sehingga pergerakan pesawat dapat lebih cepat dan fleksibel.
Awaluddin menilai berbagai pengembangan yang dilakukan AP II dan Kemenhub tersebut berhasil membawa Bandara Soekarno-Hatta meraih berbagai penghargaan kelas dunia. "Pengharagaan yang diterima beberaap antaranya adalah The World’s Most Improved Airport 2017 dari Skytrax. Soekarno-Hatta juga berhasil masuk sebagai salah satu bandara tersibuk di dunia pada 2017 dan 2018," ungkap Awluddin.
Dia mengatakan capaian tersebut tidak lepas dari dukungan pemerintah. “Kami sangat berterima kasih atas dukungan pemerintah dalam pengembangan Soekarno-Hatta sehingga dapat menjadi kebanggaan masyarakat," jelas Awaluddin.
Menurutnya pemerintah berpengaruh dalam mendukung dan bersama-sama mengupayakan mengembangkan konektivitas transportasi udara. Begitu juga dengan meningkatkan pelayanan di bandara-bandara.